Program CSR FIFGROUP Bangun Taman Cahaya Madani Didukung Dana Sosial Syariah FIFGROUP

Program CSR FIFGROUP Bangun Taman Cahaya Madani Didukung Dana Sosial Syariah FIFGROUP

SINGKAWANG – Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) FIFGROUP dukung pembangunan Kota Singkawang dengan berpartisipasi dalam revitalisasi Taman Cahaya Madani, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke 20 kota tersebut.

Pembangunan Taman Cahaya Madani adalah revitalisasi dari Taman Gayung Bersambut yang bertujuan untuk menyegarkan dan mempercantik wajah baru kota dalam penataan ruang terbuka hijau dan landmark kota, serta ditujukan untuk mewadahi kegiatan masyarakat dari Kota Singkawang maupun dari Kabupaten lain dalam mendukung terwujudnya komunitas dengan aktivitas yang positif.

Taman tersebut berdiri di atas lahan seluas 10.334 m2 dan area yang direnovasi sebesar 782 m2, terletak di jalan Firdaus II serta berhadapan dengan Kantor Walikota Singkawang, bersebelahan dengan Masjid Agung, serta kantor-kantor pemerintahan kota ini.

Upaya merevitalisasi taman tersebut adalah dalam rangka memfasilitasi aktivitas kawula muda dalam olah raga seperti skate board, sepeda BMX, sepatu roda, bola basket, dan tanpa melupakan masyarakat lain yang ingin menikmati kegiatan bermain maupun bersantai di taman yang indah dan segar.

Pembangunan Taman Cahaya Madani melalui program CSR FIFGROUP tersebut dilakukan dalam waktu dua bulan dengan didukung dana sosial syariah FIFGROUP.

Peresmian Taman Cahaya Madani dihadiri langsung oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Human Capital (HC), General Support (GS), & Corporate Communication Director FIFGROUP Esther Sri Harjati, Chief of Corporate Communication and CSR Yulian Warman, dan Regional Management Division Head FIFGROUP Cicilia Tri Hapsariningtyas pada 17 Oktober 2021 bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Singkawang yang ke-20 tahun, dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah kota dan perusahaan.

Penyerahan donasi Pembangunan Taman Cahaya Madani ole FIFGROUP.

Dalam sambutan yang disampaikan pada acara peresmian tersebut, Tjhai Chui Mie mengatakan, “Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh FIFGROUP dalam mewujudkan pembangunan Taman Cahaya Madani ini. Kami sungguh bersyukur dan berbangga bahwa taman ini hadir menyambut Hari Ulang Tahun Kota Singkawang ke-20 tahun. Revitalisasi ini juga bermaksud untuk mewadahi aktivitas masyarakat Singkawang maupun dari Kabupaten lain untuk mendukung terwujudnya komunitas yang positif di kota dan menuju Smart City untuk ruang publik terbuka,” ujarnya.

General Support (GS), & Corporate Communication Director FIFGROUP Esther Sri Harjati dalam sambutannya mengatakan, pihaknya berharap program CSR FIFGROUP dalam mewujudkan Taman Cahaya Madani yang bisa menampung berbagai kegiatan dan rekreasi ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kota Singkawang dan sekitarnya untuk beraktivitas positif melalui kegiatan olah raga, bermain dan berekreasi.

Tentu saja, aktivitas tersebut tetap harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi kebaikan bersama.”

Selain fasilitas olah raga yang ada di Taman Cahaya Madani, untuk mewujudkan ruang terbuka hijau yang asri dan nyaman bagi masyarakat, maka revitalisasi juga dilengkapi dengan penanaman 17 pohon Tabebuya, 10 pohon Ketapang Varigata, pelepasan 20 ekor ikan Komet, dan 21 pohon Ketapang Kencana. Jumlah pohon yang ditanam dan ikan yang dilepas pada taman ini memiliki arti tersendiri, yaitu tanggal 17 bulan 10 tahun 2021.

Ongky Lesmana, Komisaris CV Daffa Jaya Mandiri yang menjadi kontraktor pembangunan Taman Cahaya Madani, menyatakan bahwa selama pembangunan lapangan basket 3X3, skatepark, dan sepatu roda masing-masing komunitas olah raga tersebut selalu memonitor perkembangan serta pengecekan kualitas lapangan, sehingga apa yang ada di taman ini, sudah sesuai dengan kebutuhan dari rekan-rekan muda untuk beraktivitas olah raga.

Wisata Kota Singkawang

Kota Singkawang yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat merupakan kota pantai sekaligus perbukitan di mana secara geografis memiliki luas wilayah meliputi 504 kilometer persegi.

Berdasarkan letak administratif, Kota Singkawang memiliki batas-batas : Utara – Kabupaten Sambas, Selatan – Kabupaten Bengkayang, Barat – Laut Natuna, Timur – Kabupaten Bengkayang.

Pada tahun 2021, jumlah penduduk Kota Singkawang sebanyak 239.260 jiwa, dan merupakan salah satu kota paling multietnis dan agama di Indonesia.

Tahun 2020, Singkawang menempati urutan ke-2 sebagai Kota Toleransi di Indonesia setelah Kota Surakarta di provinsi Jawa Tengah. Berbagai penghargaan juga kerap diterima oleh pemerintah Kota Singkawang menunjukkan sebuah kota yang sarat inovasi dan kemajuan.

Menurut keyakinan orang-orang Tionghoa dari suku Hakka yang tinggal di daerah tersebut, nama Singkawang berasal dari kata “San Kew Jong” yang artinya kota yang terletak di antara laut, muara, gunung, dan sungai.

Nama tersebut cukup beralasan karena sebelah barat Kota Singkawang berbatasan dengan Laut Natuna. Sedangkan sebelah timur, berbatasan dengan Gunung Roban, Pasi, Raya, dan Gunung Poteng.

Keanekaragaman budaya dan etnis di kota yang juga dikenal sebagai Kota Amoi, Kota Seribu Kuil dan Hong Kong Van Borneo, semakin lengkap dengan kekayaan alam wisatanya. Ada begitu banyak tempat wisata seperti Pulau Simping yang dinobatkan sebagai pulau terkecil oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hutan Mangrove Setapuk, Teratai indah, Palm Beach Pasir Panjang, Tanjung Bajau, Taman Pasir Panjang Indah, Batu Belimbing, Pantai Sedau, Danau Seran Tangan, Air Terjun Sibohe, Teratai Indah, Pantai Batu Burung, Danau Biru, Pulau Lemukutan, Waduk Pajintan, Pantai Kura-kura, Bukit Rindu Alam, Cagar Alam Raya Pasi, dan Pulau Randayan.

Ada pula beberapa situs atau cagar budaya yang sangat menarik seperti Taman Bukit Bougenville, Taman Rekreasi Cidayu, Rumah Bosscha, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Rumah Marga Thjia yang telah berdiri sejak 118 tahun yang lalu, Rumah Adat Dayak, Rumah Melayu Balai Serumpun, Taman Gunung Sari, Taman Burung Singkawang, Masjid Raya Singkawang dan Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi yang keduanya menjadi ikon kebanggaan masyarakat, dan Tugu Naga Singkawang yang menjadi simbol kerukunan beragama di Singkawang.

Tidak hanya lokawisata yang disajikan dengan menarik oleh pemerintah kota Singkawang, namun kekayaan kuliner juga menjadi tujuan para wisatawan, antara lain choi pan yang berbentuk serupa dimsum, Mie Tiau Asuk (Asuk = Paman), Rujak Thai Fui Jie, Bubur pedas Bendahre, Mie Kering Dian, Bubur Pekong, Bubur Tahun Pasar Turi, Limun Sarsi, Kopi Akong dan Bubur Gunting.

Keseluruhan sajian wisata yang disuguhkan Kota Singkawang semakin lengkap dengan hadirnya Taman Cahaya Madani yang merupakan revitalisasi dari Taman Gayung Bersambut dan menjadi ikon atau landmark teranyar dari Kota Singkawang.

Dengan membawa nuansa kekinian, Taman Cahaya Madani dirasa mampu menggaet kalangan anak muda dengan fasilitas olah raga dan Ruang Terbuka Hijau untuk bersantai dan bermain. (Eka)

TAGS
Share This