Apresiasi Pemerintah dan Tugas Satpam di Musim Pandemi Covid-19

FOTO : Satpam apartemen Amartapura sedang mengarahkan pengunjung kepada pengendara roda empat/Heru Lianto

MATAHARI TV | Jakarta — Di bawah terik matahari sikapnya selalu sigap. Meski keringat di sekujur tubuh membasahi seragam yang dikenakannya, ia tetap santun melayani lalu lalang kendaraan dan orang yang ke luar masuk.

“Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?” sapa Anwar (33), salah satu satpam apartemen Amartapura sambil hormat kepada pengunjung yang membawa kendaraan roda empat, Sabtu (18/12/2021)

Anwar bekerja di bawah naungan salah satu badan usaha jasa pengamanan (BUJP). Dan saat ini dia ditugaskan di pos depan sekaligus membuka portal bagi kendaraan yang masuk ke apartemen Amartapura.

Ia menggeluti dunia profesi satpam sudah hampir sekitar 6 tahun. Ia tidak merasa lelah dengan pekerjaannya. Tetap enjoy dan menikmati profesinya.

Pada awal pendemi Covid-19 masuk ke Indonesia, Anwar termasuk salah satu satpam yang beruntung. Pasalnya, ia tidak terkena imbas pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaannya.

“Apalagi saat PPKM Darurat Level 4 waktu itu, saya sudah pasrah saja di PHK, karena banyak teman saya yang seprofesi di tempat lain memang kena imbas akibat pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Menurut dia, bekerja sebagai satpam tidaklah mudah. Pasalnya, satpam harus benar-benar ekstra sabar menghadapi pengunjung atau penghuni, terlebih soal protokol kesehatan.

“Kadang ketika saya mengingatkan tamu agar mengenakan masker, ada juga yang nyolot. Padahal saya hanya menjalankan tugas sesuai petunjuk manajemen,” ujarnya.

Hal senada dikatakan sahabat Anwar, Budi (27). Dalam menjalankan tugas selama musim pandemi Covid-19, dirinya selalu berhati-hati dalam bertindak. Pasalnya, takut terjadi kesinggungan antara dia dan tamu.

Budi sendiri bertugas di bagian pintu masuk, yang kesehariannya langsung berhadapan dengan tamu yang hendak masuk dengan menggunakan lift.

“Sebelum masuk biasanya pengunjung disuruh menunjukkan cek suhu dan barcode PeduliLindungi, namun masih saja ada yang bandel. Main nyelonong masuk aja. Tapi kita tetap menjalankan SOP, yang enggak bisa menunjukan sertifikat vaksin tidak boleh masuk, terangnya.

Budi sendiri merasa nyaman dengan pekerjaan yang digelutinya. Dia pun bersyukur ketika musim pandemi masih dapat bekerja.

“Nyari pekerjaan itu sangat sulit, lho. Mau tidak mau saya haru tekuni profesi ini. Apalagi saya harus menghidupi keluarga saya dan menyekolahkan anak-anak,” jelasnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya, Jumat (26/21/2021) mengapresiasi petugas satuan pengamanan (satpam) di mal atau pusat-pusat perbelanjaan, dan kantor-kantor yang membantu menangani pandemi Covid-19.

Reisa mengatakan, tindakan sekecil apapun yang mencegah negeri ini balik ke kondisi gawat darurat adalah tindakan heroik yang perlu diapresiasi.

“Tindakan sekecil apapun yang mencegah kita balik ke kondisi gawat darurat adalah tindakan heroik yang perlu kita apresiasi,” jelas Reisa. | Heru Lianto

 

 

 

Note : Bersama-kita lawan virus Corona. matahari.tv mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat 3M : Memakai masker, Rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.

TAGS
Share This