Wajah Siswa di Pembelajaran Tatap Muka

FOTO : Siswa IX SMP Yadika 12 Limo, Kota Depok, Jawa Barat, melakukan pembelajaran tatap muka dengan prokes yang ketat/Heru Lianto

Matahari TV | Depok– Sinar matahari sejak pagi menerangi Kota Depok. Udara segar pun masuk melalui jendela. Di teras rumah, Lintang Gayatri (16) sudah bersiap-siap pergi ke sekolah. Ia adalah siswa IX SMP Yadika 12 Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Lintang nampak semangat bertemu dengan guru dan teman-temannya. Pasalnya, sudah hampir 1,5 tahun lebih pembelajaran daring dilakukannya, dia hanya bisa mendengar dan menyapa melalui gawai.

“Hari ini adalah hari kedua saya masuk sekolah, dan saya merasa senang banget bisa menyapa guru dan teman-teman lagi secara langsung,” ujarnya.

Diakui Lintang, pembelajaran daring nampak susah. Selain signal yang terkadang jelek, juga ia sering ketiduran sehingga ia terkadang ketinggalan untuk mengikuti daring via zoom

“Kalau belajar tatap muka kan enak, saya bisa bagi waktu. Guru menjelaskan juga jadi lebih memahami,” kata Lintang

Hal Senada dikatakan teman satu sekolah Lintang, Noval (16). Ia pun merasa bahagia bisa kembali belajar tatap muka (PTM) bersama guru dan teman-temannya. “Ya terus terang senang sekali. Karena sudah lama banget belajar daring, jenuh dan bosan,” ujarnya.

Noval pun berharap, pembelajaran tatap muka di sekolahnya dapat berlangsung lama. Dan ia pun berjanji akan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Semoga saja masuk sekolahnya tidak seminggu sekali, tapi bisa terus-terusan ya. Kita kan pakai masker semua di sini,” harapnya.

Sebagaimana diketahui bersama, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 57/2021 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 Jawa Bali.

Wilayah Depok sendiri masuk PPKM level 2. Dan pembelajaran tatap muka tetap diberlakukan secara terbatas dan dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50%.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengimbau, agar para siswa yang belum divaksin tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dan untuk tetap belajar secara online.

Sementara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim pun mengapresiasi sekolah yang sudah berani melakukan PTM.

Namun, kata Nadiem, meski sekolah sudah dibuka, ada batasan -batasan yang diberikan karena PTM tidak sama dengan sekolah normal.

“Maksimal siswa dalam satu kelas itu 18 orang untuk jenjang SD hingga SMA. Dan untuk Paud maksimal 5 siswa per kelas,” terangnya | Heru Lianto

 

 

Note : Bersama-kita lawan virus Corona. matahari.tv mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat 3M : Memakai masker, Rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.

TAGS
Share This