Untuk Indonesia Maju, Ruang Digital Harus Mencerminkan Budaya Indonesia

Untuk Indonesia Maju, Ruang Digital Harus Mencerminkan Budaya Indonesia

MATAHARI TV | Jakarta – Teknologi informasi, suka atua tidak suka, mau tidak mau, akan sampai kepada semua kita di mana saja di Indonesia, tetapi seluruh dunia sehingga kita harus menyongsong bersama-sama untuk menguasai teknologi digital dalam menatap masa depan Indonesia yang lebih baik.

Teknologi digital ini, pasti masuk ke semua aspek kehidupan manusia seperti ekonomi dan bisnis hingga sektor pendidikan sehingga jika kita tidak melakukan penyesuaian dengan percepatan transformasi digital, maka kita akan ditinggal zaman bahkan pasti ditinggal zaman.

“Kita harus menyongsong dunia digital ini dengan lebih siap, tentunya ruang digital yang berpancasila,” kata Anggota Komisi I DPR RI H.M Idham Samawi pada Webinar Ngobrol Bareng Legislator yang diselenggarakan hasil kerja antara Komisi I DPR RI dengan Ditjen Aptika Kemkominfo pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Webinar dengan tema Percepatan Transformasi Digital untuk Indonesia Maju tersebut menghadirkan narasumber lainya yakni Direktur Jenderal Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani Pengerapan BSc, Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Nuryadi, S.Pd dan Dosen dan Pemimpin Redaksi VOI.ID M. Iqbal Irsyad.

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) itu menjelaskan Pemerintah sudah seharusnya mulai menjabarkan seperti apa ruang digital yang berbudaya Indonesia.

Sedangkan kita sebagai masyarakat, dapat memberikan masukan agar ruang digital ini benar-benar mencerminkan budaya Indonesia yakni budaya Pancasila.

Dosen dan Pemimpin Redaksi VOI.ID M. Iqbal Irsyad menjelaskan transformasi digital adalah bagian dari proses teknologi yang lebih besar serta perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat.

Mengutip data dari Google Temasek, saat ini ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan melampaui 124 miliar USD pada akhir tahun 2024. Nilai transaksi e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan dimana pada tahun 2018 lalu mencapai Rp 77,766 triliun. Angka ini meroket 151% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 30,942 triliun. (Kemenkeu).

Menurut dia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pemerintah Indonesia menerapkan empat aspek percepatan transformasi digital yang inklusif yang bertujuan untuk mendukung pengembangan komunitas digital di kawasan Asia Tenggara.Keempat aspek tersebut adalah perencanaan strategis, konektivitas, pemanfaatan data, hingga kerja sama luar negeri.

Dia menambahkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022. Tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7% dari total penduduk pada awal 2022.

Tercatat, total penduduk Indonesia berjumlah 277,7 juta orang pada Januari 2022. Sedangkan survei terbaru yang diadakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 menunjukkan pengguna internet Indonesia terus naik dari 175 juta pemakai menjadi 220 juta pengguna.

Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Nuryadi, S.Pd mengatakan dunia digitalisasi tidak bisa ditolak oleh Indonesia atau masyarakat karena era digital sudah menjadi era yang sudah mendunia. Namun, salah satu konsekwensi dari era digital ini adalah kuatnya individualisme.

Tantangannya adalah bagaimana nilai-nilai keindonesiaan tidak tergerus oleh kemajuan dunia digital. “Ini bukan penjajahan. Jika kita tidak melakukan transformasi digital, maka bangsa ini akan tertinggal. Kita bisa menerima dunia digital dan bisa belajar tetapi tidak sampai meninggalkan kita sebagai orang Timur,” katanya.|Eka

TAGS
Share This