Kemenag  Pamerkan Tujuh Mushaf Fenomenal di Gebyar Nuzulul Qur’an

Kemenag  Pamerkan Tujuh Mushaf Fenomenal di Gebyar Nuzulul Qur’an

“Dalam Gebyar Nuzulul Qur’an ini, kita akan menampilkan tujuh mushaf fenomenal yang saat ini menjadi koleksi Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Kemenag,” kata Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag Abdul Aziz Sidqi, di Jakarta, Sabtu (8/4/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuh mushaf fenomenal tersebut meliputi mushaf tertua yaitu Mushaf Usman bin Affan (replika), mushaf terindah yaitu Mushaf Istiqlal, mushaf terkecil yaitu Mushaf Istanbul, dan mushaf terbanyak dicetak yakni Mushaf Standar Indonesia Rasm Usmani.

Selain itu, akan dipamerkan juga mushaf braille yang diperuntukkan bagi tunanetra dan mushaf isyarat yang biasa digunakan oleh teman tuli.

“Terakhir, ada juga mushaf kuno-kunoan. Ini yang dimaksud yaitu mushaf kuno palsu atau mushaf yang dibuat seolah-olah kuno,” ungkap Abdul Aziz.

Ia menyebutkan, ushaf ini kerap dibuat untuk menipu masyarakat demi keuntungan materi. Dipamerkan sebagai edukasi agar masyarakat tidak mudah tertipu bila ditunjukkan mushaf yang diklaim “kuno”, jelasnya.

Abdul Aziz menambahkan, selain dalam rangka memperingati momentum turunnya Al-Qur’an, Gebyar Nuzulul Qur’an ini dimaksudkan sebagai sarana syiar dan edukasi bagi masyarakat.

“Dalam kesempatan ini masyarakat juga dapat memperoleh informasi berbagai produk hasil kajian Al-Qur’an yang dimiliki Kemenag,” paparnya.

Selain pameran produk, dalam Gebyar Nuzulul Qur’an juga akan dibuka Konsultasi Layanan Tashih Al-Qur’an, pameran Kaligrafi Batik, dan Aneka lomba Qur’ani Expose.

“Rencananya Penasihat DWP Kemenag Ibu Eny Retno Yaqut akan hadir membuka kegiatan Gebyar Nuzulul Qur’an serta menyerahkan hadiah secara simbolis kepada pemenang Lomba Membaca Mushaf Braille dan Membaca Al-Qur’an Isyarat,” tambahnya. |Eka

TAGS
Share This