Kecamatan Limo Tertinggi Warganya di Swab Antigen, Berdasarkan Data

DEPOK – Kecamatan Limo terus berupaya untuk memastikan warganya bebas dari Covid -19. Tentunya dengan melaksanakan imbauan yang disampaikan oleh Wali Kota Depok terkait pemeriksaan swab antigen.

Begitu pula bagi warga Kecamatan Limo, Kota Depok yang balik dari mudik pasca lebaran mereka dengan kesadaran sendiri datang untuk di swab antigen.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 (PPC) Kecamatan Limo, Ahmad Ubaidillah mengungkapkan, sejak dikeluarkannya imbauan tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan RT, RW maupun Kampung Siaga Tangguh Jaya (KSTJ), untuk menghimpun data warga yang kembali dari mudik.

“Swab antigen gratis ini merupakan antisipasi pasca mudik Lebaran, agar warga yang kembali dari mudik dapat diketahui apakah mereka dalam kondisi sehat atau tidak,” kata Ahmad Ubaidillah, di dampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Limo Winarni Naweng Triwulandari dan Wakapolsek Limo, AKP Jajang Rahmat, di Kecamatan Limo, Senin (31/5/2021) kemarin.

Lebih jauh Kepala Satgas PPC Kecamatan Limo menjelaskan, warga yang kembali dari mudik wajib melakukan swab antigen. Kita tidak tahu daerah tempat asal mereka, apakah zona hijau, kuning, orange atau merah. Untuk itu kita lakukan swab sejak 16-24 Mei lalu, dan diperpanjang hingga 31 Mei ini, ujarnya.

Ahmad Ubaidillah juga menyebutkan, pihaknya tidak dapat memastikan berapa banyak jumlah pemudik. Namun bersama Tiga Pilar kita lakukan pendataan semaksimal mungkin. Bila ada warga ketahuan mudik dan tidak datang untuk swab, maka kita lakukan jemput bola, jelasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Limo dr. Winarni Naweng Triwulandari menyebutkan, untuk alat swab antigen di pemeriksaan Kecamatan Limo tidak sampai kekurangan.

“Setiap hari kita laksanakan swab kepada warga pasca mudik Lebaran. Alhamdulillah kita bisa mengatasinya jumlah warga yang akan di swab, dengan empat tenaga kesehatan, ujarnya.

dr. Naweng juga menyebutkan, hingga hari terakhir swab antigen ini, sebanyak 12 warga dinyatakan reaktif atau positif.

“Alhamdulillah kita sudah kirim ke Wisma Makara Universitas Indonesia, dialihfungsikan menjadi lokasi isolasi khusus warga Depok yang positif Covid-19 atau melakukan isolasi mandiri, jelasnya.

dr. Naweng juga berpesan, bagi warga depok yang positif Covid-19, agar langsung ke Puskesmas, kami akan mencarikan tempat untuk isolasi mandiri.
Ia menambahkan, bagi warga yang suka liburan, apalagi liburan saat tanggal merah, agar dapat dihindari.

“Saya sebagai Kepala Puskesmas menghimbau, tolong tidak usah euforia jalan-jalan, kalau hanya cuma dapet capeknya saja. Iya kalau sehat, tapi kalau sakit. Memang betul kalau pas di rapid itu negative, tapi kita kan nggak pernah tau berapa orang yang kena dan nanti malah jadi panjang penularannya. Nanti kalau yang sakit banyak, nanti Wisma Makaranya jadi penuh, makanya kita menghimbau betul. Masih banyak cara refreshing kegiatan lain, tanpa membahayakan orang lain dan diri kita sendiri,” tambah dr. Naweng.

Begitu pula yang disampaikan Wakapolsek Cinere AKP Jajang Rahmat, untuk penangganan warga yang kembali dari mudik Lebaran tidak ada masalah.

“kita hanya menyampaikan kepada Ketua RT/RW dan Lurah agar warganya koperatif datang setelah mudik untuk dilakukan rapid test. Sampai tanggal 31 ini di Kecamatan Limo tidak ada kendala untuk rapid, apalagi untuk menjemput warga secara paksa. Cukup dengan informasi yang disampaikan kepada warga agar datang ke Aula Kecamatan Limo untuk melakukan rapid,” paparnya.

Jajang juga menyebutkan, untuk yang mobile sudah dilaksanakan sebanyak lima kali, dalam hal ini mobile dalam artian untuk lebih memudahkan warga sehingga jarak untuk rapid tidak jauh.

“Tiga Pilar dan Puskesmas selalu memberikan pemahaman dan edukasi dari awal, termasuk dokter. Kalau positif itu bukan harus ketakutan, malah kalau ketakutan dan tidak mau diperiksa itu yang jadi masalah,” tambah Jajang. (Ek)

Share This