Kakanim Kelas I TPI Jakut : APOA Berbasis QR Code Memudahkan Pengawasan Orang Asing
JAKARTA – Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) Berbasis QR Code yang diselenggarakan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, dengan para pengelola Penginapan, Hotel maupun Apartemen, belum lama ini berlangsung di Aston Pluit Hotel & Residence, Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara Sandi Andaryadi mengungkapkan, ini merupakan penyempurnaan dari Aplikasi sebelumnya. Kalau sebelumnya menggunakan laporan secara manual, tapi sekarang ini sudah menggunakan sistem dengan QR Code.
“Aplikasi ini sangat efektif bagi pengelola Penginapan, Hotel, maupun Apartemen dalam melaporkan keberadaan orang asing yang tinggal di tempatnya,” kata Sandi, saat ditemui di sela-sela kegiatan,
“Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) Berbasis QR Code”.
Lebih jauh Kakanim Kelas I TPI Jakarta Utara menjelaskan, Aplikasi tersebut terhubung dengan data base yang ada di SIMKIM (Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian).
Untuk itu Sandi berharap dengan adanya APOA Berbasis QR Code ini, akan memudahkan pengawasan kemigrasian terhadap orang asing, sehingga lebih efektif dan lebih baik lagi, ujarnya.
Menjawab respon dari para pengelola Penginapan, Hotel, maupun Apartemen dengan keberadaan APOA ini, menurut Sandi, respon mereka cukup baik, memang sistem pelaporan baru ini, hanya menyempurnakan dari sistem sebelumnya.
“Kami buat sistem yang lebih mudah, sehingga mereka aktif dan meningkat laporan terhadap keberadaan orang asing yang menginap tersebut,” ungkapnya.
“Jadi harapan kita dengan kemudahan ini, data base orang asing yang masuk lebih banyak, sehingga mempermudah pengawasan orang asing yang ada di wilayah Jakarta Utara,” jelas Sandi.
Sandi menyebutkan, ini merupakan pengawasan administratif. Namun kami tetap melakukan pengawasan langsung ke lapangan.
“Ketika data orang asing itu masuk, kami akan melakukan kroscek. Apakah betul orang itu menginap sesuai dengan laporan yang ada. APOA ini sebagai salah satu alat bantu. Dengan data base yang ada, kami akan mengecek sesuai dengan alamat tempat orang asing tersebut menginap,” paparnya.
Untuk kedepannya, Sandi berharap dengan aplikasi ini, maka pelaporan orang asing yang dilakukan oleh para pengelola penginapan, Hotel maupun Apartemen itu lebih baik lagi.
Begitu pula dengan data base yang kami miliki menjadi update, sehingga pergerakan keberadaan orang asing tersebut lebih mudah untuk pengawasannya, tambahnya. (ek/vn)