drg. Iing Ichsan Hanafi Pimpin ARSSI 2022-2025
MATAHARI TV | Tangerang – Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Periode 2022-2025, berlangsung di Mandaya Royal Hospitals Puri, Tangerang, Kamis, 27 Oktober 2022.
Pelantikan tersebut mengambil tema, “Dukungan Pemerintah Terhadap Kenaikan Tarif INA CBG’s Untuk Menjaga Mutu Pelayanan dan Patient Safety di RS”.
Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia (ARSSI) periode 2022-2025 terpilih drg. Iing Ichsan Hanafi mengungkapkan, dirinya bersedia dan mendedikasikan diri untuk bekerja sama membantu ARSSI dalam menggerakkan roda organisasi periode 2022-2025.
“Tantangan Rumah Sakit kedepan sangatlah berat diantaranya regulasi kesehatan dan perumahsakitan yang sangat dinamis, sehingga membutuhkan kemampuan manajemen rumah sakit untuk mampu beradaptasi,” kata drg. Iing Ichsan.
Lebih jauh dokter gigi RS Hermina Bekasi juga menyebutkan, ketergantungan rumah sakit pada jaminan kesehatan nasional sehingga ruang untuk tumbuh dan berkembang sangat dipengaruhi oleh dinamika JKN.
“Tuntutan akan standar dan mutu layanan dan non layanan yang harus dipenuhi dan diterapkan. Begitu pula dengan kemampuan manajemen rumah sakit untuk mengelola pelayanan dan non pelayanan yang efektif dan efisien dengan peningkatan biaya operasional terus meningkat tidak seimbang dengan kenaikan tarif dan pendapatan rumah sakit,” paparnya.
drg. Iing Ichsan juga menjelaskan, kebijakan strategi purchasing yang akan diterapkan oleh BPJS Kesehatan tentunya harus dihadapi, melalui tantangan tersebut dibutuhkan manajemen yang profesional adaptif.
“ARSSI ke depan akan berperan untuk membantu manajemen Rumah Sakit,” kata drg. Iing Hanafi.
Oleh karena itu, peluang pengembangan Rumah Sakit sangat terbuka lebar seperti rencana dibukanya kebijakan yang lebih memperhatikan kebutuhan dan perkembangan rumah sakit pada revisi PMK nomor 52 tahun 2016 serta rencana akan ditetapkannya kebutuhan dasar kesehatan dengan sistem rujukan berbasis kompetensi.
Ia nenyebutkan, besarnya perbedaan tarif INA CBG,s antara rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah, juga rencana sistem pendidikan dokter spesialis berbasis hospital yang harus dihadapi.
Berbagai kebijakan lainnya telah dilakukan oleh ARSSI sebagai bentuk keberadaan dan kehadiran ARSSI di tengah Rumah Sakit Swasta, dengan anggota yang memberikan masukan aktif dan positif kepada pemerintah pada setiap kesempatan, juga membahas draft regulasi dan peraturan, serta melakukan advokasi dan memberikan masukan atas permasalahan yang dialami Rumah Sakit Swasta anggota ARSSI.
“Kami memperjuangkan pembayaran klaim dengan tindakan klaim, memperjuangkan klaim covid dan kedaluwarsa yang belum kedaluwarsa serta peraturan pembayaran yang berlaku mundur, juga melaksanakan kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan berbagai kegiatan positif lainnya yang membantu Rumah Sakit Swasta,” bebernya.
Semua keberhasilan dan pencapaian ARSSI selama ini harus ditingkatkan oleh pengurus 2022-2025 agar ARSSI lebih bermanfaat bagi Rumah Sakit dan bisa maksimal memperjuangkan keperluan rumah sakit swasta, pintanya.
Ke depan peran ARSSI harus lebih strategis terutama berkontribusi terhadap penyusunan kebijakan terkait perumahsakitan, dengan berbasis data dan efisien practice tata kelola Rumah Sakit.
ARSSI harus meningkatkan kerja sama yang produktif dan positif dengan berbagai stakeholder kesehatan, seperti Kementerian Kesehatan, Kemenko PMK Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Kementerian investasi.
“Tentunya kita selalu berkoordinasi dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), begitupun kita dengan DJSN, BPJS Kesehatan IDI PPNI dan IAI serta asosiasi rumah sakit dan ikatan profesi lainnya, menyongsong tantangan dan peluang ke depan kami berharap pengurus ARSSI 2022-2025 harus aktif dan bersedia mendarmakan waktu pikirannya,” pungkasnya.
Untuk kemajuan ARSSI kami akan melakukan evaluasi kepengurusan setiap tahun, demi perkembangan ARSSI, tambah drg. Iing Ichsan.|Eka