Cegah Stunting, BKKBN Kembali Gelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana
TANAH DATAR, Matahari.tv — Stunting atau tengkes masih menjadi masalah serius di Indonesia yang memerlukan perhatian dan tindakan dari semua pihak. Pemerintah dan masyarakat terus bekerja sama untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di Indonesia.
Menyikapi hal ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja TA 2024 di Provinsi Sumatera Barat.
Acara yang dihadiri langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam melalui daring ini berlangsung di Gedung SDN 02 Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar pada Sabtu (14/9/2024).
Dalam sambutannya, Suir Syam menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Tanah Datar masih terdapat anak-anak yang terdampak stunting. Untuk itu, ia meminta semua pihak harus bekerja keras agar angka stunting terus menurun.
“Pemerintah menargetkan di akhir 2024 angka stunting secara nasional harus di bawah 14 persen, ini adalah upaya sinergitas yang yang dilakukan DPR bersama pemerintah untuk mencapai target tersebut,” terang Suir Syam.
Ia mengatakan, stunting merupakan kondisi pada anak yang ditandai dengan kurang tingginya badan anak apabila dibanding dengan anak seusianya. Jadi, kata dia kalau stunting anak itu pasti pendek, tapi kalau pendek belum tentu stunting.
“Stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa kehamilan dan pertumbuhan anak,” jelas Suir Syam.
Suir Syam berharap ke depannya anak-anak Indonesia tidak Stunting, sebab kalau anak-anak stunting setelah dewasanya menjadi anak yang berkekurangan dari segi fisik hingga kemampuan berfikir yang lemah, sehingga tidak bisa mandiri dan akan bergantung kepada kedua orang tua, serta keluarganya di masa depan.
“Dapat dibayangkan nanti, menurut data statistik penduduk kita pada tahun 2045, umur angkatan kerja jauh lebih besar dari pada angkatan yang tidak bekerja, berbanding terbalik untuk saat ini. Oleh karena itu, pada tahun tersebut generasi muda diharapkan menjadi generasi emas di masanya,” ujar Suir Syam.
Sementara itu, Ketua Tim Lini Lapangan Perwakilan BKKBN Sumbar, Nurbaiti Djabang menyebutkan, berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi stunting saat ini berada pada posisi 21,6 persen. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen.
“Terima kasih kepada Bapak Suir Syam yang telah hadir dalam kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini sangat penting sekali dilakukan mengingat angka prevalensi stunting di Sumbar terkhusus di Tanah Datar masih di atas angka 14 persen,” tutup Nurbaiti.
Turut hadir dalam acara yang ditutup dengan sesi diskusi tanya-jawab tersebut Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DPMDPPKB Kabupaten Tanah Datar, Reri Warman serta tamu undangan lainnya.