Bukit 360, Sudut Terbaik Nikmati Balapan dan Keindahan Alam

Bukit 360, Sudut Terbaik Nikmati Balapan dan Keindahan Alam

MATAHARI TV | Mandalika – Sungguh beruntung Indonesia memiliki sirkuit seperti yang dibangun di Mandalika, sebuah kawasan ekonomi khusus seluas 1.035,67 hektare dan masuk di wilayah Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Arena balap bernama resmi Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika itu menjadi saksi bisu kembalinya ajang balap MotoGP ke Indonesia setelah absen 25 tahun lamanya.

Berada di tengah kawasan cantik berdinding bukit-bukit hijau dan bertepi pantai-pantai indah Mandalika, sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu bak mutiara yang siap berkilau memesona siapa pun yang mengunjunginya. Rumah desain Populous yang merancang arena balap dengan 17 tikungan itu tahu betul bagaimana mengeksplorasi keindahan Mandalika dan menjadi sebuah kesatuan bersama sirkuit.

Tak hanya para pebalap, kru dan, ofisial saja yang dibuat terkesima oleh desain Sirkuit Mandalika yang sepintas mirip Sirkuit Phillip Island di Australia karena berada di tepi pantai. Bukit-bukit hijau di sekitar sirkuit mengingatkan mereka dengan arena balap Red Bull Ring (Austria), Mugello (Italia), dan pendatang baru KymiRing (Finlandia) yang dipeluk perbukitan hijau.

“Tidak ada satu pun sirkuit di dunia yang punya kontur alami seperti di Sirkuit Mandalika ini dengan pemandangan pantai dan bukit,” kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu di Mandalika.

Sekali lagi, Mandalika punya keunikan lain. Terdapat sebuah bukit yang dibiarkan menjulang di dalam arena sirkuit. Dari luar sirkuit yaitu di kawasan Pantai Kuta Mandalika, tidak sulit menandainya karena ada sebuah tulisan besar “Pertamina” tepat di bawah bukitnya.

Ketinggian bukit sekitar 30 meter di atas permukaan laut, posisinya paling selatan dari sirkuit. Untuk mencapai tempat ini tidaklah sulit dan sebaiknya menggunakan motor atau mobil karena jika berjalan kaki lumayan menguras tenaga.

Cara Menuju Bukit 360

Dari gerbang utama yang terdapat patung Speed, kita tinggal menyusuri aspal mulus hingga bertemu terowongan (tunnel) sepanjang sekitar 100 meter yang di dalamnya dipenuhi mural aneka warna. Terowongan yang menjadi satu-satunya akses menuju bukit unik itu diapit oleh gedung utama sirkuit dan Hospitality VIP Villages. Tepat di atas terowongan adalah lintasan utama antara selepas garis start dan Tikungan 1.

Di ujung terowongan merupakan area dalam (inner) dari sirkuit. Di sini ada premium grandstand atau tribun penonton premium, zona A, B, C, dan H dengan terowongan sebagai pemisah dari zona grandstand tersebut. Ada panggung pertunjukan musik juga di mana pada bagian kiri dan kanan panggung diletakkan dua layar raksasa yang berfungsi untuk menayangkan aksi-aksi pebalap di lintasan Sirkuit Mandalika.

Panggung musik letaknya di kawasan General Admission yang diperuntukkan bagi penonton berdiri. Sepintas, lokasi ini mirip dengan kawasan festival pada setiap konser musik. Di sisi baratnya terdapat stan besar tempat pameran motor-motor hasil modifikasi anak negeri.

Di seberang General Admission terdapat deretan tenda-tenda putih berujung kerucut atau sarnafil yang dipakai untuk berdagang para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Selepas itu, kita akan bertemu sebidang tanah kosong yang dulunya sempat ditempati beberapa warga lokal yang bertahan di dalam sirkuit karena persoalan kepemilikan lahan.

Setelah melewati deretan tenda stan serta grandstand zona G dan F, maka sampailah di akses menuju bukit unik yang memiliki jalan dengan empat kelokan lumayan tajam mirip jalur jalan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Di tepian jalur dipasangi pembatas warna merah dan putih.

Pemandangan 360 Derajat

Sampai di puncak bukit, kita akan langsung disambut oleh tiga bangunan besar di tiga ujung sisi utara, barat, dan timurnya. Ketiga bangunan berkonstruksi baja ini berlantai dua dengan model yang mirip satu sama lain ini merupakan lounge. Di sekitar lounge dibangun taman dengan aneka macam tanaman. Uniknya, seluruh dindingnya adalah kaca dan masing-masing bangunan mempunyai semacam pelataran terbuka di sisi luarnya.

Pelataran terbuka itu posisinya di antara lantai satu dan dua atau mezzanine, terhubung dengan masing-masing bangunan utama. Ketiga bangunan tersebut lebih mirip seperti sebuah tempat pemantauan atau observation deck. Kita dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari lengkap dengan semburat khas cahaya oranyenya dari sini.

Inilah Bukit 360 yang menjadi satu-satunya tempat paling keren untuk memantau jalannya lomba MotoGP di dalam arena Sirkuit Mandalika. Tak hanya melihat keseruan para pebalap beradu kencang di lintasan berteknologi Stone Mastic Asphalt yang mampu menyerap air dengan cepat itu.

Melalui bangunan dua lantai tadi yang dinamai Bale Bukit 360, kita dapat menyapu sejauh mata memandang 360 derajat pemandangan memukau di luar sirkuit termasuk pantai berair biru dan perbukitan hijau kawasan Seger yang jaraknya sekitar 500 meter dari tepian Tikungan 9 dan Tikungan 10 yang berada di bawah Bukit 360. Perbukitan Seger sendiri sempat viral di dunia maya karena juara dunia enam kali MotoGP, Marc Marquez pernah mendakinya dan mengunggah ke akunnya di media sosial Instagram.

Kembali ke tiga bangunan tadi, ini rupanya adalah lokasi untuk menonton balapan berkapasitas masing-masing untuk 50 orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menonton dari tempat ini. Saat lomba MotoGP bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia, 18-20 Maret 2022, ketiga bangunan ini telah disewakan kepada PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank BRI Tbk, dan PT Telkom, Tbk. Ketiganya adalah badan usaha milik negara papan atas di Indonesia.

Satu-satunya di MotoGP

Bukit ini menjadi satu-satunya tempat alami paling unik di dalam arena balap yang boleh dinaiki dan mempunyai lounge di antara 20 lokasi balapan MotoGP di musim 2022 ini. “Kita berharap Sirkuit Mandalika tak hanya dikenal sebagai arena balapan paling bagus, melainkan juga tujuan wisata dan tujuan orang-orang posting di Instagram,” kata Tiko, sapaan Kartika.

Tiko sendiri berharap geliat bisnis di Mandalika tidak terhenti setelah MotoGP. Ia berharap lounge di Bukit 360 tetap bisa didatangi pengunjung umum untuk menikmati pemandangan yang indah, juga kulinernya. “Mungkin kita akan buat sunset cafe, biar ada crowd-nya setiap hari. Sebab ini sangat luar biasa sekali sunset di sini. Jadi kalau tidak ada event mungkin akan kita komersialkan. Jadi sepanjang tahun bisa dibuka buat umum,” kata dia.

Menurut Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, pihaknya menamakan salah satu bangunan Bale Bukit 360 Mandalika dengan BRI Svarga dan disewa untuk jangka satu tahun. Ia tak menjelaskan anggaran yang dikeluarkan untuk BRI Svarga ini.

Handayani menilai, ketertarikan pihaknya mendukung MotoGP di Sirkuit Mandalika karena ada potensi untuk mengangkat nama Indonesia di kancah dunia serta diyakini bisa memulihkan sektor pariwisata sebagai salah satu motor perekonomian nasional.| Eka

TAGS
Share This