BPDPKS – KOMISI IV DPR RI Gelar Bimtek Sawit Baik
MATAHARI TV | Cianjur- Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Anggota Komisi IV DPR RI dan Jaringan Indonesia Muda (JIM) hadir di Kab. Cianjur, Jawa Barat melalui program Bimbingan Teknis & Expo Sawit Baik Indonesia 2022, Sabtu, 12 November 2022.
Kegiatan tersebut menghadirkan Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Ir Hj. Endang S. Thohari, Kepala Divisi UMKM BPDPKS Helmi Muhansyah, Wakil Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Agus Sutarman dan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Ali S.Hut, MPA.
Anggota Komisi IV DPR RI Dr. Ir Hj. Endang S yang diwakili Tenaga Ahli Iya Sudrajat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BPDPKS dan Jaringan Indonesia Muda yang telah menyelenggarakan kegiatan Bimtek Sawit Baik di Cianjur.
Sementara itu, Helmi Muhansyah dalam paparanya menjelaskan banyaknya kebaikan sawit yang sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia. Berbagai produk turunan telah dihasilkan dari komoditas kelapa sawit.
Produk-produk tersebut antara lain sabun, odol, benang, helm, biofuel, produk pangan, jamur dan berbagai produk kerajinan serta masih banyak lagi.
Produk-produk itu bisa dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kab. Cianjur.
Dalam mengembangkan turunan kelapa sawit, BPDPKS telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan perguruan tinggi di Indonesia serta asosiasi-asosiasi perkelapasawitan di Indonesia seperti Aspekpir, Apkasindo dan sebagainya.
Helmi menjelaskan BPDPKS memiliki berbagai program seperti beasiswa, kegiatan penelitian dan pengembangan, sosialisasi kelapa sawit dan kemitraan Usaha Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mengkampanyekan persepsi positif terhadap kelapa sawit,” katanya.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Dan Ketahanan Pangan Ali S.Hut, MPA mengatakan 100.000 hektare perkebuan di Cianjur.
Luas perkebunan kelapa sawit mencapai 643 hektare yang terdiri dari kebun kelapa sawit yang dikelola PTPN seluas 630 hektare dan kebun rakyat seluas 15 hektar.
Dia mengakui petani di Cianjur kurang tertarik mengembangkan kelapa sawit. Banyak faktor antara lain aspek ekonomi, harga yang kurang menarik dan aspek ekologi. Namun, peluang utnuk mengembangkan turunan kelapa sawit bisa dilakukan di Cianjur.
Wakil Ketua Umum Aspekpir Agus Sutarman menjelaskan peningkatan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang saat ini sudah mencapai 16,38 hektare.
Selama 17 tahun terakhir, Indonesia adalah negara penghasil kelala sawit terbesar dunia.
Dia mengatakan dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, aktivitas kita tidak bisa terlepas dari kelapa sawit seperti sabun mandi yang digunakan, pasta gigi, kosmetik, minyak goreng, pangan hingga obat-obatan yang selalu mengandung kelapa sawit.
“Kita berharap ke depan ingin agar tata kelola kelapa sawit terus diperbaiki,” katanya.
Pada kegiatan Bimbingan Teknis dan Expo Sawit Baik juga dipamerkan berbagai produk turunan kelapa sawit untuk diperkenalkan kepada peserta Bimtek. Juga ditampilkan seni dan budaya Kab. Cianjur yakni tari Mappag dari anak-anak sanggar seni Utami.|Eka