Anter Venus Terpilih Sebagai Rektor UPNVJ

Anter Venus Terpilih Sebagai Rektor UPNVJ

MATAHARI TV | Jakarta – Dr. Anter Venus, MA, Comm terpilih sebagai Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ) dalam Sidang Tertutup Senat dalam rangka Pemilihan Rektor Periode 2022–2026 yang diadakan di Ruang Rapat Nusantara 1, Kampus UPNVJ Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2022).

“Semoga Rektor terpilih dapat membangun UPN ‘Veteran’ Jakarta lebih baik lagi,” kata Ketua Senat UPNVJ Prof. Dr. Bambang Waluyo, S.H, M.H setelah penghitungan suara Pemilihan Rektor.

Dalam pemungutan suara, Venus berhasil meraih 38 suara, disusul Dr. Abdul Halim, M. Ag yang meraih 13 suara, kemudian Dr. R. Dudy Heryadi, M.Si yang meraih 0 suara.

Dalam sambutannya, Venus mengatakan pemilihan Rektor bukan suatu kompetisi dan bukan masalah kemenangan. Dia meyakini seseorang memiliki garis tangan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT, dan sudah menjadi takdir-Nya dia terpilih sebagai Rektor UPNVJ.

“Saya percaya mandat diberikan dan dicabut oleh Allah. Bagi saya, hari ini adalah takdir-Nya, untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh Rektor sebelumnya,” tuturnya.

Venus mengatakan Rektor bukan manusia super yang bisa bekerja sendiri. Karena itu, perlu ada sinergi, kerja sama, dan komitmen bersama seluruh sivitas akademika untuk membawa hasil yang terbaik bagi UPNVJ.

“Saya hanya ingin berbuat baik. Insya Allah kita sama-sama berbuat baik dan mendapat balasan kebaikan,” ujarnya.

Rektor UPNVJ Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak. CPMA, CA berharap Rektor Terpilih Dr. Anter Venus, MA, Comm dapat membawa UPNVJ mencapai visi “Menjadi Universitas Unggul berkualitas Internasional yang inovatif, berdaya saing dan beridentitas Bela Negara untuk pembangunan masyarakat Indonesia”.

“Harapan saya Rektor terpilih mampu melanjutkan program yang ada. Ke depan UPNVJ menghadapi program yang cukup besar, yaitu mulai efektif sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dan persiapan rencana Kementerian untuk menjadikan Perguruan Tinggi Negeri BLU menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum,” katanya.

Rektor juga berharap Rektor Terpilih mampu melakukan kerja sama dengan seluruh sivitas akademika untuk mencapai visi UPNVJ. Friksi-friksi yang sempat muncul selama proses pemilihan Rektor harus dihilangkan untuk mencapai tujuan Bersama.

Terkait dengan estafet kepemimpinan kepada Rektor Terpilih Dr. Anter Venus, Rektor mengatakan kepemimpinan Rektor harus sesuai dengan rencana dan strategi UPNVJ yang sudah disusun.

“Rektor harus berpedoman pada renstra. Dengan kabinet baru Rektor Terpilih nanti visi UPNVJ harus bisa terwujud,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dra. Dyah Ismayanti, M.ed yang hadir mewakili Menteri Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya sebelum pemungutan suara pemilihan rektor mengatakan calon rektor harus berkomitmen untuk memperkuat aspek internal serta membangun sinergi yang solid dan membuka ruang kolaborasi dengan dunia industri dan sumber daya lainnya.

“Perubahan teknologi dan ekonomi yang cepat harus diikuti dengan peningkatan kompetensi. Karena itu simbiosis mutualisme antara perguruan tinggi dan dunia industri harus dibangun,” tuturnya.

Kepada calon rektor, Dyah juga berpesan agar memperkuat akuntabilitas dan kualitas kelembagaan UPNVJ karena kemampuan suatu bangsa dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan karakter kebangsaan menjadi modal yang utama.

“Semoga kita senantiasa diberi kemampuan untuk menjalankan amanah mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Panita Pemilihan Rektor UPNVJ Periode 2022–2026 Satria Yudhia Wijaya, S.E, M.S.Ak mengatakan mekanisme pemungutan suara dilakukan secara langsung oleh anggota Senat dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diwakili Kepala Biro Sumber Daya Manusia Dra. Dyah ismayanti, M.ed.

Satria mengatakan Senat UPNVJ memiliki suara 65 persen, sedangkan Kementerian memiliki suara 35 persen. Sehingga Senat memiliki 34 surat suara dan Kementerian memiliki 18 surat suara.

“Pemungutan suara ini mundur satu minggu dari rencana karena menyesuaikan kesibukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mewawancarai para calon Rektor,” jelasnya.| Eka

TAGS
Share This