Pondasi Sukses: Hadi Wardoyo Ajak Mahasiswa UT Surabaya Pegang Teguh Kejujuran

Pondasi Sukses: Hadi Wardoyo Ajak Mahasiswa UT Surabaya Pegang Teguh Kejujuran

Surabaya, matahari.tv – Di depan mahasiswa kampusnya sendiri, Universitas Terbuka Surabaya, pengusaha konstruksi peduli inovasi dan hukum Hadi Wardoyo berbagi motivasi dalam Seminar Universitas Terbuka Surabaya.

Berlangsung di Airlangga Convention Center, para lulusan UT Surabaya semester 2025/2026 ganjil itu dibawa Hadi untuk paham tentang fenomena penerapan aturan hukum di Indonesia masih sangat memprihatikan.

Menurut Hadi, kunci utama penegakan hukum ada pada kepatuhan terhadap aturan Undang-Undang. “Hukum adalah pekerjaan mulia, kalau betul-betul dijalankan dengan baik sesuai kaidah hukum,” kata Hadi yang merupakan alumni prestasi UT Surabaya.

Kebetulan Hadi baru saja bertemu dengan Prof. Jimly Asshidiqie yang baru saja dilantik menjadi Ketua Komisi Reformasi Polri. Dalam pertemuan itu, Hadi berkonsultasi perihal permasalahan hukum yang ia perjuangkan selama 9 tahun.

Sayang, hingga saat ini belum menemukan titik terang. Ada saran Prof Jimly, jangan pernah menyerah kalau ingin menjadi pemenang. la memberikan pesan menyentuh agar Hadi meneladani kegigihan dan kejujuran Presiden Prabowo Subianto.

“Kata Prof Jimly Presiden Prabowo adalah seorang patriot yang jujur dan pantang menyerah. Ketika gagal mencalonkan Presiden selama berkali-kali beliau tetap berjuang, hingga akhirnya berhasil terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia,” terangnya.

Beliau membuktikan ucapannya, mewujudkan satu per satu visi misinya, bertindak memberantas korupsi, memakmurkan rakyat. meskipun mendapat fitnah, beliau tak gentar untuk memberikan yang terbaik. Karena, waktu dan tindakan nyata yang akan menjawab semua itu,” jelas Hadi.

Prabowo menyebutkan, masyarakat Indonesia saat ini masih banyak yang terlibat konflik kepentingan, harta, ekonomi, agama, politik, hingga ideologi. Dalam hal ini, peran Polri dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah masyarakat.

Menurut dia, suatu bangsa dan negara harus menjamin keselamatan dan melindungi warga negaranya. Hal tersebut menjadi bagian penting dalam supremasi hukum atau the rule of law.

“Presiden mengatakan, bahwa bagian terpenting dari pada the rule of law adalah penegakan hukum. Hukum boleh dibuat selengkap mungkin, tapi kalau penegakannya tidak baik, tidak adil, tidak mungkin macet hukum yang the rule of law itu bisa berjaya, bisa sukses,” tuturnya mengutip pernyataan Prabowo.

Maka dari itu, Hadi ingin lulusan UT Surabaya mengikuti jejak Prabowo dalam menyelesaikan berbagai persoalan tata kelola pemerintahan dengan menjunjung tinggi prinsip kejujuran sebagaimana diceritakan oleh Prof Jimly Asshiddiqie.

“Jika ingin sukses, kuncinya harus jujur. Gampang untuk dilakukan dan sederhana, waktu yang akan menjawab,” katanya. Hadi pun memaparkan pentingnya kejujuran sebagai fondasi kehidupan jika ingin meraih kesuksesan. 

Kejujuran ini, katanya, sangat diperlukan terutama dalam menghadapi permasalahan hukum. Karena, hukum di Indonesia seperti pisau bermata dua. Hukum jika digunakan dengan benar, bisa mendamaikan dan menjadi solusi keadilan atas sebuah permasalahan.

Salah satu misi yang dibuktikan Prabowo adalah pembentukan Komisi Reformasi Polri. Pembentukan Komite Reformasi Kepolisian atau Komite Reformasi Polri ini merupakan salah satu janji Prabowo untuk memenuhi aspirasi masyarakat mengenai reformasi internal Polri.

Terutama setelah muncul berbagai desakan dari berbagai kelompok masyarakat pada akhir Agustus 2025. Dengan reformasi Polri, diharapkan mampu mewujudkan kepastian hukum yang pada akhirnya mewujudkan keadilan hukum.

Begitu pula sebaliknya. “Tetapi yang terjadi, salah dibikin benar, dan benar dibikin salah. Itu sudah menjadi tontonan di negara kita saat ini. Ketika nonton televisi isunya itu-itu saja,” ujarnya.

Selain kejujuran, ia juga membagikan kunci sukses bagi para wisudawan UT Surabaya. Yakni harus memiliki kepandaian dan kecerdasan (thinking), kemampuan membangun komunikasi (speaking) serta mempererat silaturrahmi untuk memperluas jaringan.

Kemudian, juga kemampuan menyanyi (singing) atau menikmati semangat hidup, kemampuan melakukan hidup sehat dengan berolahraga (sporting) dan sleeping (tidur) atau istirahat cukup untuk mencapai keseimbangan hidup sehat. “Jadi, kunci sukses adalah kejujuran, thinking, speaking, singing, sporting, dan sleeping,” ucapnya.

Dari semua itu, kunci utama kesuksesan menurut Hadi adalah kejujuran. “Pada umumnya, orang-orang sukses itu jujur karena pasti mereka berani mengambil keputusan tanpa beban. Contoh di antaranya ada mantan Presiden RI SBY, Presiden Prabowo, Prof Jimly Asshiddiqie, dan Mahfud MD,” kata Hadi.

“Namun demikian, banyak juga orang tidak jujur bisa menuai kesuksesan, tetapi hanya tinggal menunggu waktu untuk jatuh,” sambungnya menutup sesi motivasi yang bertema Literasi Data: Tantangan dan Peluang Lulusan UT Surabaya di Era Digital.

Dalam seminar hadir Ketua Ikatan Alumni (IKA) UT Surabaya Dr. Endang Sriningsih, MSi, Direktur UT Surabaya Dr. Suparti, M.Pd., beserta jajaran staf. Dr. Endang mengapreasiasi Hadi sebagai narasumber yang kompeten.

“Alumnus-alumnus UT Surabaya merupakan para figur yang hebat di negeri ini, salah satunya Bapak Hadi Wardoyo yang alumni UT potensial, yang berprestasi dan karyanya telah mendunia,” katanya.

Seperti yang Anda tahu, Hadi adalah Direktur Utama PT. Cipta Anugerah Indotama (CAI), contractor design and build pemegang paten Konstruksi Jaring Rusuk Beton (KJRB) yang merupakan fondasi tahan gempa di Indonesia.

Selain itu, Hadi menempati sejumlah posisi strategis antara lain, sebagai Direktur PT. Kawoong Architect Specialist Hospital, Managing Partner konsultan hukum Hawary and Partner.

Ia juga CEO Kawoong Innovation, lembaga peduli inovasi yang mewadahi para kreatif dan penemu karya cipta anak bangsa pada bidang seni, budaya, dan teknologi, serta Komisaris PT. Kawoong Bumi Kita General Contractor.

Sebagai narasumber, Hadi sendiri mengakui bangga menjadi alumni UT hingga ia bisa menjadi seperti sekarang ini. Saat kuliah, Hadi memilih fakultas hukum di UT Surabaya. Bukan tanpa alasan ia mengambil jurusan tersebut.

Seperti biasa Hadi memberikan cenderamata khas yang selalu ia bawa. Atas nama alumni UT ia memberikan lukisan QR Art logo Universitas Terbuka kepada Dr Meyta SH MH Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UT, mewakili Rektor UT Surabaya.

TAGS
Share This

COMMENTS