Sebagai Pilot Project, Kadis DLHK: Pengolahan Sampah Babe Idin Kita Akan Coba di Meruyung
MATAHARI TV | Depok – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Ety Suryahati mengapresiasi Chaeurdin atau akrab disapa Babe Idin dalam mengelola sampah di Kali Pesanggrahan menjadi berbagai produk bernilai.
Hal tersebut diungkapkan Ety Suryahati, saat mengunjungi Sangga Buana Kali Pesanggrahan, Karang Tengah, Lebak Bulus Jakarta Selatan, bersama Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, Selasa Pagi (17/1/2023).
Kadis DLHK Kota Depok mengungkapkan, Kita sedang mengembangkan pengolahan sampah yang di mulai dari sumbernya.
“Karena melalui bank sampah tidak semua bisa ditangani,” kata Ety.
Ia juga menyebutkan di Kota Depok juga memiliki rumah kompas, namun itupun tidak membuat nilai komersil.
“Jadi sistem pengolahan sampah Babe Idin ini, sampah di bakar pada penampungan khusus kemudian asapnya disaring dan distilasi atau disuling menjadi air,” ujarnya.
Pengolahan sampah yang dilakukan Babe Idin ini sangat positif, bahkan kita akan coba lakukan di wilayah Meruyung, dan ini bisa menjadi Pilot Project. Mudah-mudahan bisa dikembangkan di kawasan lainnya, harapannya.
Sementara itu menurutnya DLHK terus mensosialisasikan penanganan sampah ramah lingkungan, bahkan di Kota Depok ini, sudah ada 191 RW yang memilah sampah. Tapi konsepnya memilah sampah dari rumah. Jadi nanti bisa di combine dengan sistem yang dilakukan Babe Idin, paparnya.
Ety juga menyebutkan di Kota Depok memiliki 100 komunitas pelestarian lingkungan, bahkan pihaknya dibantu oleh 100 komunitas tersebut, dengan berbagai kerja sama telah dilakukan untuk merawat serta membantu pemulihan lingkungan.
“Alhamdulillah, kerja kami dibantu oleh komunitas serta penggiat lingkungan. Jumlahnya mencapai 100 komunitas. Kerja sama dalam hal edukasi dan konservasi juga sudah kami lakukan bersama,” ujarnya.
Dijelaskannya, beberapa komunitas yang telah bergabung dan membantu DLHK Kota Depok terkait pemulihan lingkungan antara lain, Komunitas Hijau, Komunitas Depok Berkebun, Komunitas Ciliwung, Komunitas Earth Hour, Yayasan Sahabat Ciliwung dan lain sebagainya.
Untuk kita mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, tambahnya.| Eka