Redcomm Sabet Gelar Agensi Independen dan Inovasi Digital Terbaik Indonesia 2025

Jakarta, matahari.tv – Redcomm kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu agensi independen paling konsisten di Indonesia dengan meraih dua Gold Awards pada ajang Campaign Asia-Pacific Agency of the Year 2025 (Southeast Asia), yaitu Indonesia Independent Agency of the Year (Gold) dan Indonesia Digital Innovation Agency of the Year (Gold).
Capaian ini sekaligus menandai tahun ke-8 berturut-turut Redcomm memenangkan pengakuan “Agency of the Year” dari Campaign Asia, memperpanjang rekam jejak kemenangan yang sudah berlangsung sejak 2018 hingga 2025.
Acara penganugerahan untuk kawasan Asia Tenggara berlangsung tersebut pada 9 Desember 2025 di Pan Pacific Orchard, Singapore, dimana dalam acara tersebut mempertemukan pemimpin industri dari berbagai negara di kawasan ini.
Redcomm merupakan grup agensi pemasaran berbasis di Jakarta yang berfokus pada pertumbuhan brand melalui strategi, kreativitas, data, dan kapabilitas teknologi termasuk AI, selanjutnya beroperasi melalui model multi-unit untuk menghadirkan spesialisasi yang lebih tajam sekaligus eksekusi yang gesit.
Sementara itu, bagi Redcomm, kemenangan di dua kategori ini bukan sekadar capaian prestise, tetapi sinyal perubahan standar industri, yaitu Gold Indonesia Independent Agency of the Year menegaskan bahwa agensi independen bisa tetap unggul lewat kecepatan eksekusi, kedekatan pada kebutuhan bisnis klien, dan kepemimpinan yang gesit.
Kemudian Gold Indonesia Digital Innovation Agency of the Year menegaskan bahwa inovasi digital hari ini diukur dari kemampuan membangun solusi yang bisa dipakai, diadopsi, dan diturunkan menjadi dampak, bukan sekadar aktivasi yang terlihat “canggih”.
“Delapan tahun berturut-turut ini bukan tentang menang lagi, tetapi tentang membuktikan bahwa kami terus berevolusi. Di era ketika AI dan data menjadi baseline baru, tantangannya adalah menjaga kreativitas tetap tajam, strategi tetap relevan, dan inovasi tetap menghasilkan dampak nyata untuk brand,” kata Damon Hakim, Chairman Redcomm.
Tanpa menjadikan AI sebagai jargon, Redcomm membangun kapabilitas AI sebagai sistem kerja yang membantu brand bergerak lebih cepat dan lebih presisi, dengan prinsip
“human-in-the-loop” untuk menjaga kualitas dan kontrol. Fokus utama kapabilitas ini meliputi: Percepatan riset dan insight dari data yang tersebar di berbagai kanal, untuk membantu tim brand mengambil keputusan lebih cepat.
Selanjutnya, optimasi proses produksi dan personalisasi agar komunikasi dapat lebih relevan terhadap segmen audiens, sekaligus menjaga konsistensi merek.
Kemudian eksperimen yang lebih disiplin (test-and-learn) untuk mempercepat pembelajaran dan meminimalkan biaya trial yang tidak efektif.
Serta tata kelola dan mitigasi risiko mencakup keamanan data, brand safety, dan kontrol kualitas agar penggunaan AI tetap bertanggung jawab.
Pendekatan ini sejalan dengan tren industri global yang menekankan pemanfaatan Generative AI yang semakin luas dan kebutuhan kreatifitas yang memberi dampak pada bisnis.
Kemenangan kategori inovasi digital di panggung regional mencerminkan beberapa tren besar yang sedang membentuk ulang cara brand membangun pertumbuhan, dimana banyak organisasi bergerak dari eksperimen menuju sistem kerja yang melekat pada workflow harian, untuk mempercepat riset, produksi, optimasi, dan pengambilan keputusan.
Saat eksekusi makin mudah direplikasi dan konten makin melimpah, nilai tertinggi bergeser ke hal yang sulit digantikan mesin: ide besar, rasa, intuisi budaya, craft, dan kemampuan mengemas cerita yang relevan secara emosional. Brand yang menang bukan yang paling banyak produksi, tetapi yang paling tajam memilih narasi, membangun makna, dan konsisten menjaga identitas.
Performa tidak lagi datang dari satu dashboard atau satu platform. Menggabungkan berbagai sumber data (misalnya data media, sosial, pencarian, CRM, e-commerce, retail, dan perilaku audiens) lalu diterjemahkan oleh manusia menjadi insight, prioritas, dan keputusan kreatif adalah kombinasi yang paling kuat. Data memberi arah dan pembuktian, manusia memberi konteks, judgement, dan strategi eksekusi.
Kreativitas, konten, dan commerce makin terkoneksi, sehingga brand dan agensi perlu berpikir lintas format, lintas channel, dan tetap terukur hingga hasil.
“Bagi kami, inovasi digital bukan proyek satu kali. Ini tentang membangun cara kerja yang membuat brand lebih cepat belajar, lebih presisi bertindak, dan lebih siap menghadapi perubahan platform, data, dan perilaku konsumen.” tambah Lenny Chan, salah satu Managing Director di Redcomm group.
