Psikoedukasi “Goes to School”, Polda Metro Jaya Sentuh Ribuan Pelajar di Jabodetabek

Psikoedukasi “Goes to School”, Polda Metro Jaya Sentuh Ribuan Pelajar di Jabodetabek

Jakarta, matahari.tv — Guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan pelajar, Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya menggelar kegiatan bertajuk Psikoedukasi “Goes to School” yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 18 Juli 2025.

Kegiatan edukatif ini menyasar enam sekolah di wilayah Jakarta, Depok, dan Tangerang, dengan jumlah peserta mencapai 2.441 siswa/i dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Kepala Bagian Psikologi Ro SDM Polda Metro Jaya, AKBP IBG Adi Putra Yadnya, M.Psi., Psikolog, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kesehatan mental generasi muda.

“Melalui program ini, kami ingin membantu pelajar agar lebih siap secara psikologis menghadapi tekanan lingkungan, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya saling menghargai dan menjauhi kekerasan di sekolah,” ujarnya.

Kegiatan dibagi ke dalam tiga episode pelaksanaan, yaitu:
Episode 1 (Selasa, 15 Juli 2025)
Lokasi: SMKN 29 Penerbangan Jakarta Selatan, SD Yasporbi 1 Jakarta Selatan, dan SMAN 4 Depok
Episode 2 (Rabu, 16 Juli 2025)
Lokasi: SMAN 4 Depok, SMA Diponegoro 1 Jakarta Timur, dan SMKN 2 Kota Tangerang
Episode 3 (Jumat, 18 Juli 2025)
Lokasi: MTsN 7 Ciracas, Jakarta Timur

Materi yang disampaikan meliputi manajemen stres, pencegahan bullying, serta antisipasi kekerasan di lingkungan sekolah. Kegiatan dikemas secara interaktif melalui perkenalan tim psikologi, ice breaking, permainan edukatif, journaling, dan sesi diskusi terbuka.

Turut hadir dalam tim pelaksana antara lain Pembina Kartika Wahyuningsih, M.Psi., Psikolog (Kasubbag Psipol), AKP Kurnia Boby S. Hasibuan, M.Psi., Psikolog (Plh Kasubbag Psipers), serta tiga personel psikolog kepolisian dan 14 staf Bagian Psikologi.

Polda Metro Jaya melalui program ini mengajak para pelajar untuk tidak ragu menyampaikan permasalahan yang dihadapi di sekolah, terutama terkait kekerasan dan tekanan psikologis. Pelajar diminta untuk aktif mencari bantuan dan tidak menyimpan beban sendiri.

“Kami mengimbau kepada para siswa agar berani bicara jika mengalami tekanan, dan kepada para guru maupun orang tua agar lebih peka terhadap perubahan perilaku anak-anak,” tambah AKBP Adi Putra.

Setiap kunjungan ditutup dengan pemberian plakat dan foto bersama sebagai bentuk apresiasi serta penguatan sinergi antara kepolisian dan dunia pendidikan.

TAGS
Share This

COMMENTS