Pemkot Depok Lakukan Kajian Terkait Mengantisipasi dan Mencegah Aksi Tawuran
MATAHARI TV | Depok – Fenomena aksi tawuran remaja mengalami peningkatan sejak awal tahun hingga pertengahan April ini.
Hal tersebut berdasarkan catetan Kepolisian Resort Metro (Polrestro) Depok. Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengambil langkah untuk menyusun kajian terkait fenomena tersebut.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, Pemkot Depok menaruh perhatian lebih terhadap aksi tawuran di kalangan remaja.
“Kajian terkait tawuran tengah dibahas dan disusun oleh tim dari lintas sektor dan perangkat daerah,” kata Dadang Wihana, di Kota Depok, Jumat (14/04).
Lebih jauh Kepala Bappeda menjelaskan, dalam kajian ini kami tengah bahas langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah aksi tawuran, sehingga tidak terjadi lagi ke depannya.
Dadang juga mengingatkan, kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tindak tawuran pelajar, serta menelusuri aspek latar belakang keluarga, kondisi lingkungan sekolah, dan teman bermain para pelaku.
“Kami undang unsur kepolisian, Psikolog Universitas Indonesia (UI), Sosiolog Puspaga, pelajar dan perangkat daerah untuk menghimpun masukan terkait penyebab terjadinya aksi tawuran, lalu dibahas dan disusun menjadi sebuah bahan kajian,” paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Bappeda Kota Depok, Yana Ariatna, yang menyebutkan, berdasarkan laporan Polrestro Depok periode 24 Maret-31 Maret terjadi 18 aksi tawuran dengan melibatkan 127 pelaku.
Kemudian terjadi lonjakan kasus pada periode 1-9 April yaitu terdapat 36 kasus dengan melibatkan 188 pelaku.
“Ini menjadi perhatian khusus Pemkot Depok untuk menekan kasus tersebut. Diharapkan peran serta masyarakat proaktif membaca situasi yang dapat memicu terjadinya tawuran, sehingga implementasi program kebijakan yang nanti disusun dapat berjalan maksimal di wilayah,” tambahnya.| Eka