Nico Siahaan: Di Era Digitalisasi Perlu Didorong Kemampuan Berfikir Kritis dalam Memenangkan Persaingan
MATAHARI TV | Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Junico BP Siahaan mengungkapkan data dari 277 juta penduduk Indonesia, yang lahir sebelum tahun 1980 mencapai 35,31 persen.
Lelaki yang akrab disapa Nico Siahaan itu menjelaskan sebanyak 1,87 persen merupakan generasi Pre Boomer berusia 75 tahun ke atas. Kemudian generasi Baby Boomer sebanyak 11,56% berusia 56-74 tahun dan general X sebanyak 21,88% berusia 40-55 tahun.
Menurut dia, perkembangan teknologi lebih banyak akan bersentuhan dengan penduduk Indonesia dengan kelahiran tahun 1980 ke atas.
“Sebanyak 64% dari total penduduk Indonesia adalah kelahiran 1980 ke atas atau generasi milenial, generai Z atau post gen z. Mereka yang bersentuhan dengan teknologi,” katanya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan Tema Mendayagunakan Teknologi Digital dengan Bijak, Kamis, 9 Juni 2022.
Selain Nico, hadir sebagai pembicara Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel A. Pangerapan, BSc, Ilustrator, Influencer, dan Content Creator Syahidah Asma Amania Sulkycatz dan Produser Ardan Radio Bandung Muhammad Zailan.
Dia mengingatkan pada tahun 2030 akan terjadi ledakan penduduk dimana jumlah penduduk Indonesia mencapai 350 juta penduduk.
Di era digitalisasi tersebut, maka perlu didorong kemampuan berfikir kritis, membuka cakrawala agar bisa survive dan memenangkan persaingan.
Di sisi lain, dia mengungkapkan data dimana jumlah handphone aktif yang digunakan di Indonesia mencapai 370 juta buah, jauh diatas jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 277 juta orang tersebut.
Adapun pengguna internet tercatat 204 juta orang dan pengguna media sosial menembus angka 191 juta orang.
Mantan presenter itu mengingatkan soal kualitas pengguna internet Indonesia. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk terus menggali kemampuan kecakapan digital.
“Banyak membaca, banyak mencari referensi, jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah mengklik berita atau informasi yang belum tentu benar,” katanya.
Ilustrator, Influencer, dan Content Creator Syahidah Asma Amania Sulkycatz mengatakan mendayagunakan teknologi digital dengan bijak itu antara untuk berkomunikasi dengan keluarga/kerabat secara mudah, menggunakan Teknologi digital untuk mendokumentasikan keterampilan/usaha yang dimiliki, kemudian memamerkan/mempromosikannya ke sosial media. Manfaat lainya adalah menambah relasi secara online.
Dia menjelaskan dalam menggunakan teknologi digital, semua akan kembali ke diri sendiri, apakah memiliki cukup niat untuk mendayagunakan teknologi digital dengan baik dan bijak, niat untuk berkembang, niat belajar mencoba hal-hal baru misalnya fitur-fitur berguna dalam sosial media dan memanfaatkan gadget yang dimiliki secara optimal.
Jika niat baik dalam diri sudah ada, maka dampak yang baik juga akan datang seiring usaha yang dilakukan.
Menurut dia, banyak sekali manfaat baik yang akan datang jika kita bisa mendayagunakan Teknologi Digital dengan Bijak terutama untuk ekonomi dan pengembangan keterampilan diri.
“Jadi, selama kita bisa mendayagunakan Teknologi Digital dengan baik dan bijak, akan mendatangkan manfaat yang sangat baik bagi usaha ekonomi yang dijalankan dan bagi diri sendiri pula,” katanya.
Produser Ardan Radio Bandung Muhammad Zailan membagikan tips menggunakan teknologi masa kini agar tidak menimbulkan dampak negatif yakni gunakan untuk hal hal yang positif, gunakan pada waktu dan tempat yang tepat dan gunakan sesuai kebutuhan.
“Kemudian meminimalisir dampak pada tubuh, alokasikan waktu untuk bermain teknologi, pahami dasar teknologi, membuat aturan dan batasan, menjauhkannya dari jangkauan anak anak, rangsangan kognitif dan mengasah kemampuan motorik,” katanya.|Eka