Ketua Umum Ndaru: Presiden RI Prabowo Memiliki Rekam Jejak Kepemimpinan yang Cukup Lama dan Teruji
Jakarta, Matahari.tv — Di bawah kepemimpinan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Indonesia akan menjadi lebih baik.
Keyakinan dan rasa optimistis itu dilontarkan Ketua Umum Perkumpulan Nderek Guru (Ndaru), Aditya Yusma, jelang pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Aditya menilai Prabowo memiliki kemampuan sebagai pemimpin yang dapat mengayomi serta menyatukan seluruh kalangan di tanah air.
Prabowo juga memiliki rekam jejak kepemimpinan yang cukup lama dan teruji, bukan saja dalam dunia militer dan pemerintahan tetapi juga dalam hal bisnis.
“Dengan reputasi dan rekam jejak yang mumpuni sebagai pemimpin, maka kami titipkan Bangsa Indonesia kepada Bapak Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar, maju, makmur, sejahtera, dan kian disegani di kancah internasional,” kata Aditya di Jakarta, Sabtu (19/10/2024) lalu.
Berbicara tentang organisasi yang dipimpinnya, Ndaru (Nderek Guru), Aditya menyatakan awalnya sebagai Relawan Ndaru, kemudian bertransformasi menjadi Perkumpulan Ndaru yang resmi menyatakan dukungannya dalam kontestasi Pilpres 2024 kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Deklarasi yang diadakan pada 17 Desember 2023, di kantor DPP Ndaru di Saharjo, Jakarta Selatan, juga sekaligus menandai berdirinya organisasi Ndaru.
Organisasi ini berdiri atas ide serta gagasan Aditya Yusma yang cinta kepada salah satu tokoh karismatik Indonesia asal Kota Pekalongan Jawa Tengah, Al Habib Muhammad Lutfi Bin Ali bin Yahya atau akrab dikenal sebagai Habib Lutfi.
Saat Pilpres 2024, Habib Lutfi mengumumkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 2 yaitu, Prabowo dan Gibran.
Setelah mendapatkan restu dari Habib Lutfi, maka Ndaru bergerak kampanye akbar secara masif di puluhan kota maupun kabupaten di berbagai provinsi se-Indonesia.
Kampanye dimulai dari Deklarasi Akbar di halaman kantor DPP Ndaru di Jakarta Selatan dan dihadiri oleh Habib Lutfi dan ribuan simpatisan.
Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua TKN Rosan Roeslani dan Siti Mamduha Ma’ruf Amin, puteri Wapres RI KH Maruf Amin, serta petinggi TKN lainnya.
Kampanye akbar kedua digelar di Kota Jepara, Jawa Tengah, Ndaru mengadakan Senam Sehat Wayahe. Kegiatan ini dihadiri 40.000 lebih warga Jepara dan sekitarnya.
Selanjutnya kegiatan kampanye Ndaru di Wonosobo, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Brebes, Batang, Kendal, Semarang, Blora, Purbalinga (Jawa Tengah).
Lalu berlanjut ke Bangkalan Madura, Banyuwangi, Jember (Jawa Timur), Bekasi, Bandung, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya (Jawa Barat), Langsa Aceh, Bukit Tinggi Solok Padang Sumatera Barat, Jambi, Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pontianak Kalimantan Barat, Bali, Papua Tengah.
Ketika mengadakan Ndaru Bersholawat di Serang Banten, Prabowo Subianto hadir dan bersumpah akan bekerja sekeras kerasnya untuk menjadikan kekayaan Indonesia dinikmati oleh seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan itu pula, Ndaru Hadir dengan lebih dari 5000 anggota saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), dan melalui mimbar di GBK Prabowo Subianto menyebut relawan NDARU.
Namun, yang menjadi luar biasa adalah di usia yang belum genap setahun, Ndaru sudah memiliki jaringan di 30 provinsi (DPW), juga di 50 kabupaten dan kota (DPC) dan satu perwakilan luar negeri, yakni Amerika Serikat (AS).
Perjuangan, dedikasi, serta tekad yang kuat dari Aditya Yusma, selaku Ketua Umum Ndaru, bahu membahu bersama Habib Sholeh Alatas dan pengurus Ndaru lainnya, telah melahirkan kesukseskan menjadikan Ndaru organisasi yang bukan hanya tuan rumah di negeri sendiri namun tamu kehormatan di mancanegara.
Ketua Umum Ndaru Aditya Yusma menyatakan, dalam mendukung pasangan Prabowo-Gibran hingga berhasil terpilih dalam Pilpres 2024, pihaknya mengunakan strategi yaitu, menjaring para santri, alumni santri, pecinta, pengagum Habib Lutfi, masyarakat lintas agama, lintas etnis, suku dan ras.
“Kami memiliki slogan, ‘Yang Dekat Lebih mendekat, yang Jauh Mendekat’, yang memiliki arti bahwa Ndaru merupakan organiasi yang terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia, tidak eksklusif,” tuturnya.
“Kami tidak membatasi harus santri atau alumni santri Habib Lutfi bin Yahya, namun seluruh rakyat Indonesia yang memiliki pemahaman dan semangat tekad yang sama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan nasionalisme untuk mencegah tumbuhnya paham intoleransi, radikalisme, hingga terorisme melalui ekonomi kerakyatan, pendekatan budaya, pendekatan kultural, pendekatan seni, pendidikan, koperasi dan lain sebagainya sebagai wadah kesepahaman bersama seluruh rakyat Indonesia,” papar Aditya.
Sementara itu, Ndaru terdiri dari berbagai macam kalangan lintas generasi yang siap bergerak untuk menjadi garda terdepan bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan, serta mendukung, mendampingi, berpartisipasi melaksanakan, dan menyukseskan program-program pemerintahan Presiden RI Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran secara ketat, ujarnya Aditya.
Pria kelahiran Kota Pekalongan, Jawa tengah, 29 Juni 1984, bukanlah sosok asing dalam dunia seni Budaya dah Film Nasional serta dalam pencegahan paham radikal intoleransi dan terorisme.
Ia juga aktif sebagai Staf Ahli (TA) Badan Nasional Penangulangan terorisme. Putra yang berasal dari kota Pekalongan Jawa Tengah, juga sebagai tokoh penting di berbagai bidang, mulai dari seni, budaya, hingga pergerakan, serta memiliki jejaring luas lintas kementerian, BUMN, pemerintah daerah, swasta nasional hingga pengusaha International.
Aditya Yusma menempuh pendidikan tinggi di Universitas Mercubuana Jakarta, mengikuti Pendidikan Informal dan berbagai kursus singkat seperti Inteligen Support Sistem (ISS WOLRD ASIA) di Singapura tahun 2023 penugasan dari Badan Nasional Penangulangan Terorisme Republik Indonesia.
Sementara itu, karier dan aktivitas organisasi dimulai sejak masa SMA, ketika ia aktif di organisasi pecinta alam (WANALANA SMUNSA) dan Sendra Tari / drama musical di SMA N 1 Kota pekalongan.
Kemudian Ia menjabat sebagai frenchysee Sanggar Ananda lenong bocah serta ketua sanggar Ananda Bogor periode 2006-2009.
Aditya juga tercatat sebagai produser, produser pelaksana, Co Sutradara dan Pimpinan Produksi film aktif dengan beberapa film layar lebar Bioskop yang telah ditayangkan di Bioskop seluruh Indonesia.
Salah satu Film yang terkenal, Sultan Agung, Tahta Perjuangan Cinta sebagai Produser pelaksana, bahkan memenangkan penghargaan FILM Terbaik terpuji FFB – Festival FILM Sokumen 2018.
Pada tahun 2022 – hingga sekarang, ia ditunjuk sebagai Staf Ahli (TA) Badan Nasional Penangulangan Terorisme RI di bagian hubungan Antar Lembaga oleh Komjen Pol (purn) Boy Rafli Amar (Kepala BNPT RI 2019 -2023),
Dengan tugas melaksanakan Koordinasi dengan kementerian / Lembaga, pemerintah daerah dan swasta dalam rangka mendukung Tugas Tugas Pokok BNPT dan melapor langsung kepada Kepala BNPT RI.
Sampai saat ini Aditya telah berkiprah di BNPT RI selama 3 tahun dan masih terus berjalan,
Kemudian, pada tahun 2022, ia ditugaskan menjadi narahubung di PT Pertamina (Persero) dalam rangka koordinasi pencegahan Terorisme di Lingkungan PT Pertamina (Persero) dan atau seluruh anak perusahaan terafiliasi.
Namun jauh sebelum itu, nama Aditya Yusma telah dikenal masyarakat Indonesia hingga mancanegara, yang telah memberikan pelatihan seni dan budaya Batik kepada lebih dari 147 Negara di berbagai kegiatan Nasional hingga International, antara lain :
Tahun 2015 penugasan dari kementerian Pariwisata RI dalam kegiatan pelatihan membatik di Bunka Gakuen University Tokyo Jepang.
Sedangkan untuk karier antara lain, sebagai COO di PT Istana Cahaya Milik Radja and 2007 -2008, CEO Sanggar Ananda lenong bocah bogor 2006 -2010, Ketua pendidikan dan pelatihan persatuan artis film nasional (Parfi 2012-2014), Direktur PT Mooryati Soedibyo Cinema Bersama Ibu DR BRA Mooryati Soedibyo. 2016 – 2019, Staf Ahli (TA) Badan Nasional Penangulangan terorisme RI 2022 – sekarang
Aditya Yusma juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan, seperti menjadi anggota HIPMI Jaya, ketua Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa dari 2022 sampai saat ini.
Kini, ia tinggal bersama Kiki istrinya dan tiga anak anaknya, di Jakarta Pusat.
Sebagai Ketua umum Ndaru Nderek Guru, Aditya siap berjuang untuk mendampingi program Pemerintahan Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas.