Keluhan Petani Terhadap Anjloknya Harga Cabai

Keluhan Petani Terhadap Anjloknya Harga Cabai

JAKARTA, Matahari.tv — Teriakan keras petani cabai hingga bersurat pada Presiden menarik perhatian Koordinator Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI), Deby Syahputra untuk mempertanyakan peranan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang terkesan sembunyi tangan disaat petani membutuhkan kepastian harga.

Pasalnya menurut Deby, saat ini harga cabai besar di pasaran dalam kondisi anjlok parah. Bahkan di Jawa Timur, informasi yang diperoleh harga cabai tersebut berada di kisaran dibawah Rp 10 ribu perkilogram.

Mengenai hal ini, kata Deby, dirinya heran Bapanas terkesan tidak berbuat apa-apa, seharusnya bergerak cepat dengan membantu harga cabai tidak anjlok.

“Kan kalau kita bicara regulator suplai demand pangan domain nya ada di bapanas. Jadi jangan sampai mereka ini sibuk mikir hitung impor disaat harga tinggi tapi malah diam disaat harga pangan jatuh,” ujar Deby dalam keteranganya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Deby mengatakan, Bapanas sebaiknya mulai bergerak cepat dalam menyelesaikan persolan harga cabai yang saat ini tengah hancur.

Jangan sampai, perjuangan petani dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri ini tidak direspon dengan kebijakan harga yang menguntungkan.

“Saya minta Bapanas segera merespon keluhan petani yang menghadapi kehancuran harga. Bapanas harus menyelesaikan persoalan ini secara cepat dan kongkrit,” katanya.

Deby menambahkan isu deflasi di Indonesia akibat suplai pangan yang melimpah, bahwa jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka dia khawatir akan terjadi kerugian tinggi di tingkat petani.

Jangan sampai, kata dia, petani turun ke jalan mendesak pemerintah untuk menentukan kebijakan harga.

“Sekali lagi kasihan petani kalau Bapanas hanya menonton kesedihan mereka. Ayo bergerak jangan diam saja,” jelasnya.

Dirinya merasa memang sebaiknya urusan hulu hingga hilir soal pangan dikendalikan Kementerian Pertanian seperti dulu.

Deby mengamati bahwa sejak ada Bapanas malah kebijakan impor pangan kencang terjadi.

“Memang gampang sekarang mencari pembenaran, el nino dan teori suplai demand jadi alasan. Sekarang cabai anjlok apa kebijakan kongkritnya?”, lanjutnya mempertanyakan.

TAGS
Share This