Ingat Masa Kecil, Pratu Yulian Ferbry Asik Main Kelereng Bersama Anak-Anak Desa Jambe
TIGARAKSA – Kemajuan zaman sekarang ini, segalanya serba menggunakan digital, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bila diperhatikan tidak pernah lepas dari kecanggihan gadget.
Dengan kemajuan teknologi ini, membuat banyak orang lupa bahkan tidak pernah merasakan yang namanya mainan tradisional, yang sebenarnya permainan tersebut tidak membutuhkan biaya besar, hanyalah keterampilan bila sudah terbiasa memainkannya.
Sebut saja seperti permainan tradisional petak umpet, kelereng, layang-layang dan banyak lagi permainan tersebut, mungkin masih ada di mainkan oleh anak-anak dipinggiran kota.
Saat kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Kodim 0510/Trs di Kampung Daraham Desa Jambe Kabupaten Tangerang, disaat waktu senggang, seorang prajurit TNI dengan kesibukannya sebagai satgas TMMD, Pratu Yulian Ferbry dari Pleton 1 TMMD, ia teringat masa kecil saat masih di kampung halaman, yang sangat menyukai bermain kelereng bersama teman sebayanya.
Melihat anak – anak kecil sedang asik bermain kelereng Pratu Yulian Ferbry pun menghampiri mereka, dan ikut bermain kelereng. Tanpa disadari mereka pun terlihat asyik menikmati permainan tersebut.
“Kali ini saya merasakan kembali ke masa kecil dulu, bermain kelereng bersama teman sebayanya. Cara bermain kelereng dari jaman dulu hingga sekarang ini tidak pernah berubah. Ini memang permainan sepanjang zaman dikalangan anak-anak dari zaman dulu hingga sekarang,“ kenang Yulian Ferbry.
Ia juga menyebutkan, permainan game online saat ini sangat tenar dikalangan anak-anak. Keasikan mereka bermain game online semakin tidak mengenal waktu karena, dimanapun bisa dimainkan. Selain itu ditengah situasi pandemi Covid-19 dimana Pemerintah memberlakukan belajar secara daring, anak semakin kecanduan bermain game online, ucapnya.
“Kita TNI Satgas TMMD, wajib mengapresiasi anak-anak yang masih ikut melestarikan permainan tradisional. Semoga permainan kelereng dan permainan tradisional lainnya tetap eksis di kalangan anak-anak Indonesia dan tidak hilang termakan zaman,” ujarnya. (Ek)