Dirut PT Tirta Asasta Depok Himbau Masyarakat Beralih Menggunaan Air Permukaan
MATAHARI TV | Depok – PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Depok dan Tribunnews Depok menggelar seminar yang mengambil tema, “Bahaya Penggunaan Air Tanag Berlebihan”.
Kegiatan seminar ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Depok, Drs.Supian Suri.MM., belum lama ini di Balairung Dwidjosewoyo Hotel Bumi Wiyata, Depok.
Direktur Utama PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) Muhammad Olik mengatakan, seminar ini digelar untuk menyosialisasikan dampak penggunaan air tanah berlebihan bagi lingkungan.
“Sasaran dari kegiatan ini adalah mengajak masyarakat untuk beralih dari penggunaan air tanah ke air permukaan,” kata Olik.
Lebih lanjut Direktur Utama PT Tirta Asasta menjelaskan, air tanah bisa disimpan untuk generasi mendatang sehingga kita bisa memaksimalkan air permukaan.
“Air tanah itu bisa disimpan ratusan tahun untuk konservasi. Kita bisa menggunakan air permukaan yang sumbernya ada di atas tanah,” jelasnya.
Olik menyebutkan, penggunaan air tanah berlebihan bisa menyebabkan muka air tanah turun.
“Ini akan berdampak pada turunnya permukaan tanah, Intrusi air laut ke dalam tanah membuat air yang dikonsumsi bukan air tanah lagi, tetapi air laut, sebagai penyangga ibukota, Depok harus mencegah terjadinya dampak penurunan muka air tanah ini, kita harus mencegah mulai dari sekarang. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” papar Olik.
Untuk itu, PT Tirta Asasta mengajak masyarakat Depok untuk beralih dari penggunaan air tanah ke air permukaan. Tirta Asasta terus mengembangkan layanan agar menjangkau semakin banyak warga.
“Sejak berdiri pada 2013, hingga ini kita sudah menjangkau 16 persen warga Depok,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan layanan, PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) mendapat penyertaan modal Rp 100 miliar per tahun dari pemerintah Kota Depok.
“Dengan penyertaan modal ini, kita akan bangun instalasi baru, ganti pompa, dan bangun jaringan untuk bisa melayani seluruh masyarakat Kota Depok,” jelasnya.
Saat ini Kecamatan Limo dan Kecamatan Cinere belum dijangkau oleh layanan air minum Tirta Asasta Depok.
Menurutnya, jaringan pipa ke Limo dan Cinere belum dibangun karena kualitas air tanahnya masih bagus.
“Kita prioritaskan wilayah yang kualitas air tanahnya kurang bagus. Kalau Limo dan Cinere masih bagus. Targetnya 2024 sudah masuk ke sana,” katanya.
Ia juga berharap, seminar ini menyadarkan masyarakat Kota Depok, khususnya para pelaku usaha, untuk beralih dari penggunaan air tanah ke air permukaan.
“Kami himbau masyarakat Kota Depok untuk beralih ke penggunaan air permukaan. Jangan takut dengan biaya atau pun kualitas layanan, kita bisa komunikasikan,” tandasnya.
Kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Kota Depok khususnya pelaku usaha yang memanfaatkan air tanah sebagai materi dan media usaha untuk dapat lebih bijaksana dalam pemanfaatan air tanah dan beralih ke air permukaan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.
Narasumber dalam seminar, Rachmat Fajar Lubis selaku Ketua Kelompok Riset Interaksi Air Tanah Pusat Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Taat Setiawan selaku Kepala Balai Konservasi Air Tanah, Syafrudin selaku Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda KLHK serta Mary Lizawati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok.|Eka