BKKBN Kembali Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Program Bangga Kencana
SLEMAN, Matahari.tv – Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kembali menggelar Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Anggota Komisi IX di Provinsi DI Yogyakarta untuk mencegah stunting pada Selasa (14/5/2024) lalu.
Acara yang berlangsung di Balai Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Sleman ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto; Widyaiswara Ahli Muda Perwakilan BKKBN Pusat, Afif Miftahul Majid; Pejabat Fungsional Penata KKB Ahli Muda Perwakilan BKKBN Provinsi DIY, Ewang Sewoko; dan Kepala DP3AP2 Kabupaten Sleman, Wildan Solichin.
Dalam paparannya, Widyaiswara Ahli Muda Perwakilan BKKBN Pusat, Afif Miftahul Majid mengatakan bahwa untuk mencegah stunting maka setiap calon pengantin harus melalukan cek kesehatan supaya ketika sudah menikah mereka siap untuk hamil dan punya anak.
“Punya anak jangan enak-enak bikinnya saja, tapi nggak mau ngurusnya. Makanya di KUA juga ada kursus pra-nikah, membekali supaya calon pengantin siap secara pengetahuannya, siap menjadi suami, siap menjadi istri, serta siap menjadi ayah dan ibu supaya tidak stres,” ujar Afif.
“Kalau stres banyak pikiran tidak bahagia, gimana mau ngasuh, gimana mau hamil? malah ditinggalin istrinya hamil, suaminya main game terus main hp, ketika istrinya ngidam suaminya tidak nurutin,” sambungnya.
Kepala DP3AP2 Kabupaten Sleman, Wildan Solichin menambahkan bahwa pemerintah saat ini berupaya untuk untuk mewujudkan zero new stunting atau tidak ada stunting baru. Maka yang sudah terlanjur stunting, kata dia, akan dirawat agar kembali bisa normal.
“Yang kita lakukan kita semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan. Untuk bisa melakukan pencegahan kita harus paham apa saja yang harus dilakukan untuk bisa mencegah itu,” tutur Wildan.
Sementara itu, Pejabat Fungsional Penata KKB Ahli Muda Perwakilan BKKBN Provinsi DIY, Ewang Sewoko memberikan 6 pesan yang ia beri nama A, B, C, D, dan E agar kasus stunting bisa dicegah dan new zero stunting dapat terwujud di kemudian hari.
Adapaun A-nya, kata dia adalah aktif minum tablet tambah darah, karena kalau seorang remaja, hamil, dan dia mengalami anemia atau kekurangan darah akan berakibat keguguran, berat badan bayi lahir rendah, dan resiko kelahiran pada sang Ibu.
“Kalau seandainya mengalami anemia atau kekurangan dahar maka harus segera minum obat penambah darah. Berapa tablet idealnya minum obat penambah darah? untuk remaja putri 1 kali sehari, untuk ibu hamil 1 kali sehari juga selama 90 hari,” ungkap Ewang.
“Kemudian B itu bumil periksa kehamilan. Selama hamil silahkan ibu hamilnya diperiksakan ke petugas kesehatan terdekat selama 6 kali. 4 kali dan kemudian 2 kalinya di-USG,” tambahnya.
Sedangkan C-nya, lanjut dia adalah cukup protein atau mengonsumsi protein tinggi. Adapun contoh makanan berprotein tinggi di antaranya daging, telur, tempe, tahu, ikan, serta susu.
“Lalu yang D adalah datang ke Posyandu paling tidak 1 bulan sekali. Terkahir E, E itu exclusive asi atau asi eksklusif selama 6 bulan. Yang dimaksud eksklusif adalah hanya mengonsumi asi saja, jangan dikasih madu, pisang atau lainnya” pungkas Ewang.