Sukseskan KTT G20, PLN Gelar Simulasi Program Anti Blackout

Sukseskan KTT G20, PLN Gelar Simulasi Program Anti Blackout

MATAHARI TV | Bali – PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali melakukan simulasi uji pembangkit dapat bertahan beroperasi dengan beban minimal pemakaian sendiri (house load) sekaligus uji pengiriman tegangan melalui ruas jaringan transmisi (line charging) di Bali sebagai langkah program anti blackout.

Simulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan sistem dan personel dispatcher, operator pembangkit, dan petugas jaringan gardu induk transmisi dalam mendukung suksesnya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dihelat bulan November mendatang.

General Manager PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura, dan Bali, Suroso Isnandar mengungkapkan, salah satu breaktrough transformasi PLN adalah Program Anti Blackout.

“Simulasi uji house load dan uji line charging merupakan salah satu langkah mempertahankan bahkan meningkatkan keandalan sistem sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis,” kata Suroso, di Bali, (26/09/2022).

Sementara itu, Manager PLN UP2B Bali, Mohammad Bachtiar menjelaskan, menghadapi event KTT G20, kami harus mempersiapkan diri dengan baik terhadap berbagai kondisi dengan melakukan simulasi-simulasi.

“Apabila terjadi gangguan Sistem Kelistrikan Bali, dapat kami percepat pemulihannya,” ujar Bachtiar.

PLN UP2B Bali bersama PT Indonesia Power Bali dan PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bali, menggelar simulasi uji house load di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel & Gas (PLTDG) Pesanggaran, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk, dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Pemaron, serta uji line charging di ruas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Gardu Induk (GI) Pesanggaran, Pemecutan Kelod, hingga ke Celukan Bawang.

Bachtiar juga mengatakan, uji house load dilakukan untuk memastikan kesiapan PLTDG Pesanggaran, PLTG Gilimanuk, dan PLTGU Pemaron agar pembangkit tidak padam ketika terjadi gangguan sehingga proses pemulihan gangguan dapat segera dilakukan.

“Dari hasil uji house load dapat dikatakan pembangkit-pembangkit di Bali dalam kondisi sangat andal karena dapat beroperasi lebih dari satu jam ketika lepas dari jaringan transmisi, melebihi batas minimal 40 menit sesuai Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code),” paparnya.

Lanjutnya, bersamaan dengan uji house load, PLN juga melakukan uji line charging ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang. Skenario ini sesuai dengan SOP pemulihan sistem untuk memastikan kesiapan PLTU Celukan Bawang sebagai pembangkit terbesar di Bali cepat beroperasi kembali pasca terjadinya gangguan.

Uji Line Charging tersebut sukses dilaksanakan oleh PLN karena tegangan yang dikirim dari PLTDG Pesanggaran sampai ke PLTU Celukan Bawang dengan nilai tegangan sesuai standar PLN.

“Keberhasilan pelaksanaan Uji House Load dan Line Charging tersebut membuktikan PLN telah siap dari segi SOP maupun kesigapan personil dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadinya blackout saat berlangsungnya KTT G20 nanti,” tambah Manager PLN UP2B Bali.|Eka

TAGS
Share This