Para Guru Besar Akui Indonesia Kian Diperhitungkan Dunia, di Setahun Prabowo–Gibran

Para Guru Besar Akui Indonesia Kian Diperhitungkan Dunia, di Setahun Prabowo–Gibran

Jakarta, matahari.tv — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap berusia satu tahun. Berbagai capaian strategis di bidang ekonomi dan diplomasi dinilai telah mengangkat posisi Indonesia sebagai negara yang semakin berpengaruh di panggung global.

Dalam program Live Kompas TV bertajuk “Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran Bangun Optimisme Masa Depan Indonesia”, Jumat (17/10), Guru Besar Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan pakar hubungan internasional Prof. Angel Damayanti, Ph.D., menyampaikan bahwa langkah diplomasi yang dijalankan Presiden Prabowo telah membawa dampak positif yang signifikan.

“Diplomasi ekonomi yang dijalankan Presiden Prabowo di awal masa pemerintahannya berdampak positif bagi Indonesia dan berhasil membuahkan investasi senilai sekitar 380 triliun rupiah,” ujar Prof. Angel.

Ia menambahkan, diplomasi perdamaian yang dijalankan Presiden Prabowo merupakan wujud nyata komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.

Lebih lanjut, Prof. Angel menilai bahwa kiprah Presiden Prabowo di forum-forum internasional semakin memperkuat posisi strategis Indonesia.

“Kehadiran dan eksistensi Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB, KTT FAZA, serta berbagai forum internasional lainnya menunjukkan bahwa dunia internasional kini semakin memperhitungkan peran strategis Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti dampak pidato Presiden Prabowo di forum PBB yang dinilai membangkitkan rasa percaya diri nasional.

“Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB menjadi sumber optimisme baru bagi bangsa Indonesia dan mendorong publik untuk menjaga semangat persatuan serta kepercayaan diri nasional,” katanya.

Prof. Angel menegaskan bahwa seluruh kebijakan diplomasi yang dijalankan pemerintah perlu mendapat dukungan dari seluruh elemen bangsa.

“Seluruh capaian diplomasi tersebut menjadi bukti bahwa dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, posisi Indonesia di kancah global semakin kuat, disegani, dan berpengaruh,” tambahnya.

Sementara itu, Guru Besar Universitas YARSI, Prof. Dr. Perdana Wahyu, menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini berada dalam posisi yang sangat baik dan stabil.

“Data yang dirilis pemerintah menunjukkan bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini berada dalam situasi yang kuat dan stabil, sebuah capaian nyata dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” katanya.

Menurutnya, peningkatan ekspor dan pertumbuhan industri nasional menjadi pendorong utama ekonomi.

“Neraca perdagangan Indonesia tumbuh luar biasa hingga mencapai 45,8 persen, mencerminkan peningkatan ekspor dan daya saing industri nasional,” ujar Prof. Perdana.

Ia juga menyampaikan bahwa berbagai program unggulan pemerintah telah berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Angka pengangguran berhasil turun ke level 4,76 persen berkat program Makan Bergizi Gratis, program magang nasional, dan Koperasi Desa Merah Putih yang dijalankan dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” jelasnya.

Selain itu, penurunan tingkat kemiskinan menjadi catatan penting keberhasilan pemerintah.

“Tingkat kemiskinan kini hanya berada di angka 4,76 persen, menjadi yang terendah sejak krisis ekonomi tahun 1998, sekaligus bukti keberhasilan program pengentasan kemiskinan,” tegas Prof. Perdana.

“Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen, sebuah capaian luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi global, dan menjadi hasil nyata kebijakan ekonomi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” lanjutnya.

Menurutnya, pemerintah juga berhasil menjaga stabilitas harga dan fiskal negara.

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Senior, Drajad Wibowo, menilai program swasembada pangan di era Presiden Prabowo mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi setelah aturan-aturan yang berbelit disederhanakan agar penyalurannya lebih cepat dan tepat sasaran.

“Langkah deregulasi  membuat petani kini lebih mudah memperoleh pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional,” tetegasnya.

Drajad pun mengapresiasi pemerintah yang memberi perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan, dengan 15 juta nasabah perempuan mendapatkan akses pembiayaan untuk membuka dan mengembangkan usaha.

“Kebijakan ini mendorong tumbuhnya wirausaha perempuan di berbagai daerah dan memperkuat struktur ekonomi keluarga di tingkat akar rumput,” terangnya. 

TAGS
Share This