SWARA JAKARTA 80’S Wadah Bernyanyi dan Bersahabat, Lintas  Sekolah Lulusan SLTA Jakarta 80-an

SWARA JAKARTA 80’S Wadah Bernyanyi dan Bersahabat, Lintas  Sekolah Lulusan SLTA Jakarta 80-an

Jakarta, matahari tv – Para alumni SMA angkatan 1980-an, melahirkan SWARA JAKARTA 80’S, yang merupakan Komunitas paduan suara  terbentuk pada 17 Maret 2025.

Ini menjadi wadah komunitas bagi para lulusan SMA tahun 1980 hingga 1989 di Jakarta, untuk menyalurkan hobi bernyanyi, tetapi juga mempererat tali silaturahmi serta aktif berkontribusi dalam kegiatan seni dan sosial.

“Kami ingin menghadirkan suasana yang hangat dan penuh energi positif, dimana bernyanyi menjadi cara untuk menjaga semangat, kesehatan, dan persahabatan,” ujar salah satu penggagas SWARA JAKARTA 80’S, Herlambang Setyanto yang biasa disapa Yanto VW, saat di temui Dapuraya Sarinah, Jakarta Selatan, Minggu, 12 Oktober 2025.

Lebih jauh Yanto VW menjelaskan, SWARA JAKARTA 80’S ini bukan saja berkumpul Kembali dan bernostalgia, tetapi menciptakan harmoni baru melalui musik.

“Ini merupakan wadah bagi para alumni yang ingin menyalurkan kecintaan terhadap musik dan kebersamaan melalui paduan suara,” ujarnya.

Prakarsa komunitas ini tidak hanya datang dari Yanto VW Alumni SMA 16, namun juga ada Duddy Dagoesta alumni SMA 70 dan Yani Krit alumni SMA 6.

“SWARA JAKARTA 80’S hadir sebagai ruang ekspresi lintas sekolah bagi para alumni yang tumbuh di era keemasan musik 80-an, dengan semangat menyanyi untuk bahagia bersama,” jelasnya.

Yanto VW juga menyebutkan, komunitas ini ingin menunjukkan bahwa musik tak mengenal usia, dan harmoni bisa menyatukan siapa pun yang memiliki semangat positif.

Ia menyebutkan, komunitas ini ternyata banyak diminati alumni SMA tahun 80-an, bahkan hingga saat ini jumlah anggotanya mencapai  120 orang,

“Alhamdulillah saat ini yang ikut pembuatan video promo sebanyak 60 orang, mereka juga rutin ikut latihan setiap Kamis dan Minggu, kami juga menyiapkan pelatih vocal berpengalaman Pujo Herlambang,” ungkapnya.

Anggota dari SWARA JAKARTA 80’S ini luar biasa, ada aktif yang masih aktif bekerja, seperti seperti menjadi komisaris di Wika, ada direktur BPH Migas, lawyer, notaris, dokter gigi, pegawai negeri, guru, pengusaha, segala profesi, paparnya.

“Konsep kita disini, karena kita Angkatan 80-an maka membawakan lagu tahun 80-an. Tapi lagu daerah yang utama dan lagu-lagu patriotik. Nanti juga ada lagu anak sekolah. Jadi lagu yang top di era ’80-an,” ujarnya.

Yanto VW juga menceritakan bahwa SWARA JAKARTA 80’S sudah diterima audiensi ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, yang juga Angkatan 80 di SMA 6 Jakarta.

“Beliau mengapresiasi Komunitas SWARA JAKARTA 80’S ini, apalagi Rano Karno juga artis, bahkan dia bersedia menjadi Pembina di Komunitas ini,” ungkapnya.

Dia juga meminta agar SWARA JAKARTA 80’S bisa aktif mengisi acara, seperti acara dalam rangka “Jakarta Road to 5 Abad”, dimana Komunitas SWARA JAKARTA 80’S  dapat tampil membawakan lagu-lagu Betawi.

“Mudah-mudahan dengan selesainya pembuatan video profil Komunitas SWARA JAKARTA 80’S ini, maka kami bisa promosi melalui YouTube, sehingga kami bisa menawarkan kerja sama dengan semua pihak, stakeholder yang ada di dunia seni dan budaya,” jelasnya.

Untuk lagu yang kami siapkan nantinya ada lagu Si Doel Anak Betawi, Kicir-kicir, Sirih Kuning, Tanah Airku (lagu nasional), dan lagu Anak Sekolah.

Sementara itu, semangat nostalgia dan kreativitas bernyanyi ini mendapat dukungan  dari Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, yang mengapresiasi terhadap kegiatan bernyanyi diselenggarakan oleh komunitas SWARA JAKARTA 80’S.

“Luar biasa teman-teman alumni SMA Angkatan 80-an ini, mungkin karena dari dulu mereka hobi bernyanyi, jadi ketika dibentuk komunitas ini, teman-teman yang sama-sama punya hobi nyanyi dapat tersalurkan,” ujar Erika Retnowati, yang juga merupakan alumni angkatan 82 di SMA 3 Jakarta.

Kegiatan ini sangat positif, bisa menyalurkan hobi, “kata orang, kalau menyanyi itu bikin kita awet muda”, ujarnya.

Ia juga berharap kedepannya agar latihannya lebih serius, sehingga memiliki kualitas yang lebih baik dan juga harus sering tampil.

“Percuma kalau latihan nggak tampil. Nah kita usahakan sering-sering tampil,” ungkapnya.

Begitu pula hal yang disampaikan mantan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009) Adhyaksa Dault, yang mengaku senang dengan adanya komunitas SWARA JAKARTA 80’S ini.

“Dalam situasi seperti ini, perlu kita bentuk komunitas yang bergerak dengan hal-hal yang positif. Dari komunitas ini kan bukan hanya menyanyi, bisa saling tukar pendapat, berdiskusi, bahkan bisa usaha juga dan saling membantu, itu perlunya komunitas. Kalau bahasa sosiologinya, community development based on sociality, membangun komunitas berdasarkan masyarakat,” jelas Adhyaksa Dault, yang juga alumni 83 di SMA 3 Jakarta.

Untuk kedepannya, ia berharap kegiatan ini terus berlanjut menjadi kekeluargaan, dari sekedar menyanyi akhirnya menjadi komunitas yang berpikir positif saling membantu satu sama lain, ujarnya.

Vocal Coach & Director, Producer, Music Arranger & Director dari “Orange Vocal Studio” Pujo Laksono Wisnu Herlambang menyebutkan semangat luar biasa dari para anggota SWARA JAKARTA 80’S.

Mereka memiliki talenta yang sangat baik dan bagus. Memang kendalanya adalah mereka sudah lama tidak bernyanyi. Tapi kita asah kembali suaranya. Juga terus ditingkatkan lagi pengenalan mengenai panduan suara. Apalagi yang mereka nyanyikan ini genre atau lagu-lagu tahun 1980-an.

“Kita kolaborasikan koreografinya, begitu juga musiknya fresh kekinian, sehingga membuat packagingnya lebih baik lagi, menarik untuk mengajak seluruh lulusan SMA tahun 80-an bergabung dengan kita, itu visi misi kita kedepanya,” tambah Pujo. 

TAGS
Share This