Kemendagri Tegaskan Komitmen Pemerintah Kembangkan Pariwisata Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA, matahari.tv – Pemerintah terus memperkuat upaya pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mendukung kegiatan Sail To Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, beberapa waktu lalu, Direktur SUPD III Kemendagri, TB Chaerul Dwi Sapta, menegaskan bahwa pariwisata memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah mengembangkan berbagai program prioritas, antara lain pengembangan destinasi wisata super prioritas, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisata, serta pemberian kemudahan investasi di sektor ini. Dukungan aktif dari pemerintah daerah juga dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk membangun ekonomi daerah yang berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan potensi lokal, sektor pariwisata diharapkan membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Melalui kerja sama lintas sektor, kami berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan yang tangguh dan berdaya saing. Dengan dukungan semua pihak, industri pariwisata nasional akan terus tumbuh dan membawa manfaat luas bagi masyarakat,” ujar Chaerul, dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (29/4).
Dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah menargetkan sektor pariwisata dapat berkontribusi sebesar 5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Untuk mencapai target tersebut, delapan strategi utama akan dijalankan, antara lain peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, pengembangan destinasi pariwisata berkualitas, penguatan promosi investasi swasta, peningkatan konektivitas transportasi udara dan darat, serta pembangunan infrastruktur berkelanjutan berbasis teknologi.
Kebijakan ini selaras dengan arah pembangunan nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong penciptaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru berbasis prinsip pembangunan berkelanjutan dan pariwisata berkualitas.
Sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan positif sektor ini. Pada paruh pertama 2024, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB tercatat sebesar 4,01 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 3,9 persen. Memasuki 2025, pemerintah menargetkan kunjungan 14,6 juta hingga 16 juta wisatawan mancanegara, 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, kontribusi terhadap PDB sebesar 4,6 persen, devisa pariwisata sebesar 19 hingga 22,1 miliar dolar AS, serta penciptaan 25,8 juta lapangan kerja di sektor ini.
Tahun 2025 juga menjadi momentum penting untuk membangun fondasi quality tourism di Indonesia, yakni pendekatan pengembangan pariwisata yang mengutamakan keberlanjutan dan nilai tambah. Dalam konteks ini, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan sektor pariwisata nasional.
Salah satu upaya nyata yang akan dilakukan adalah penyelenggaraan acara Sail to Indonesia 2025, sebuah reli yacht internasional yang akan berlangsung dari 21 Juli hingga 30 November 2025. Ajang tahunan ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan bahari Indonesia kepada dunia. Melalui Sail to Indonesia, pemerintah daerah diharapkan lebih aktif memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan potensi wisata daerah masing-masing kepada wisatawan mancanegara.
“Mari kita manfaatkan momentum ini untuk memperlihatkan potensi unggulan daerah, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan memperkuat sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tutup Chaerul.
Sementara itu, Herfan Brilianto Mufsabdo, Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menegaskan Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi pariwisata melalui pelaksanaan Sail to Indonesia 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memperpanjang lama tinggal serta spending wisatawan di Indonesia.
“Sail to Indonesia 2025 adalah momentum penting untuk mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata bahari. Kami ingin meningkatkan jumlah kunjungan dan memperpanjang spending wisatawan di berbagai destinasi di Indonesia.” ujar Hervan.
Event ini melibatkan 48 kabupaten/kota di Indonesia dengan tiga rute utama yang melintasi perairan barat dan timur nusantara. Selain pelayaran utama, event tambahan lainnya juga akan diadakan untuk semakin meramaikan kegiatan ini. Sail to Indonesia 2025 direncanakan akan berkolaborasi erat dengan pemerintah daerah setempat.
Dengan peluang ini, Sail to Indonesia 2025 diharapkan menjadi katalisator untuk membawa Indonesia ke panggung utama sebagai destinasi unggulan para wisatawan yang dunia.