Rahmat Shah, Perjalanan Hidup dan Kecintaannya pada Satwa

Rahmat Shah, Perjalanan Hidup dan Kecintaannya pada Satwa

JAKARTA, Matahari.tv – Rahmat Shah, seorang filantropis dan pencinta satwa, yang juga dikenal luas atas dedikasinya dalam bidang konservasi alam. Diskusi ini menggali lebih dalam kisah hidup Rahmat Shah, mulai dari masa kecilnya di desa hingga perjalanannya menjadi seorang yang berpengaruh dalam pelestarian satwa di Indonesia.

Rahmat Shah, yang lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil di Kecamatan Perdagangan, Sumatera Utara, menceritakan bagaimana kecintaannya pada alam dan satwa tumbuh sejak kecil. “Saya dari kecil sudah sering mengantongi kelabang, kalajengking, ular dan hewan-hewan lainnya. Saya bisa marah berhari-hari jika hewan-hewan itu dibunuh,” ujarnya mengenang, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kebersamaan dengan alam yang dia rasakan sejak kecil memberikan ketenangan dan kebahagiaan, yang akhirnya membentuk dasar dari kecintaannya terhadap satwa dan alam.

Perjalanan hidup Rahmat Shah tidaklah mudah. Ia memulai kariernya dari bawah, bekerja di berbagai pekerjaan kasar sejak usia belia. “Dari umur 11 hingga 13 tahun, saya sudah bekerja memecah batu dan membantu tukang,” kenangnya.

Perjalanan ini membawanya ke Medan, di mana ia melanjutkan pendidikan sambil bekerja di bengkel. Ketekunan dan dedikasi Rahmat Shah akhirnya membawanya bertemu dengan tokoh-tokoh penting, termasuk Surya Paloh yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan kariernya di dunia bisnis otomotif.

Melalui kerja keras dan fokus, Rahmat Shah berhasil membangun kariernya, yang kemudian membawanya pada kesuksesan besar. “Alhamdulillah, dengan kerja keras dan fokus, saya akhirnya bisa membangun perusahaan sendiri dan meraih sukses,” katanya.

Namun, bukan hanya kesuksesan dalam dunia bisnis yang membuat Rahmat Shah dikenal luas. Kepeduliannya terhadap satwa dan alam menjadikannya seorang filantropis yang dihormati. Salah satu kontribusinya yang paling signifikan adalah dukungannya terhadap kebun binatang di Medan selama pandemi COVID-19, di mana ia menyumbangkan 1 miliar rupiah untuk membantu menjaga kelangsungan hidup satwa-satwa di sana.

Sebagai Ketua Lembaga Konservasi Indonesia, Rahmat Shah juga berbicara tentang pentingnya peran kebun binatang dalam pelestarian satwa langka. Ia menekankan bahwa kebun binatang tidak hanya berfungsi sebagai tempat hiburan, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan dan konservasi yang penting bagi masa depan anak cucu. “Peran fungsi kebun binatang sangat mulia sebagai benteng terakhir penyelamatan satwa langka, anugerah Tuhan yang tak ternilai bagi bangsa kita,” tegasnya. (Rakha Raditya Farhan)

TAGS
Share This